Beranda Frame 15 Bulan MOOC Pintar Kemenag, Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp1,6 Triliun, Kok...

15 Bulan MOOC Pintar Kemenag, Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp1,6 Triliun, Kok Bisa?

BERBAGI
15 Bulan MOOC Pintar Kemenag, Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp1,6 Triliun, Kok Bisa?

Jakarta, Haloindonesia.co.id – Transformasi Digital menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, transformasi digital adalah keharusan demi memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama, termasuk dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

“Transformasi digital itu keharusan zaman. Ini akan memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama. Selain mudah, layanan pun menjadi murah dan cepat,” tegas Wibowo Prasetyo di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Akses yang mudah dan murah sangat penting, kata Wibowo, karena masyarakat masa kini membutuhkan kecepatan. Karenanya, transformasi digital menjadi keharusan. “Ada juga aspek transparansi dalam pemanfaatan teknologi. Hal penting lainnya tentu adalah efisiensi anggaran,” sebutnya.

Wibowo mengapresiasi terobosan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang sudah menggunakan pendekatan baru dalam kediklatan, berbasis transformasi digital melalui Massive Open Online Course (MOOC) Pintar. Sehingga, akses publik makin luas dan massif. “Transformasi digital ini bahkan terbukti dapat mengefisienkan anggaran kediklatan hingga mencapai Rp1,6 triliun,” sebutnya.

Kepala Badan Litbang dan Diklat, Suyitno mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran mencapai Rp1,6 triliun ini didapatkan dengan perhitungan jumlah peserta yang mencapai 284.054 orang dalam 15 bulan terakhir.

“Perhitungan efisiensi ini sederhana. Jika 284 ribu peserta itu dilakukan secara klasikal tatap muka, di mana setiap kelasnya hanya diisi 30 orang dan rata-rata menghabiskan anggaran Rp170 juta, jumlah 284 ribu itu setara dengan 9.468 kelas. Jika dikalikan dengan Rp170 juta akan menghasilkan angka Rp1,6 triliun. Itulah efisiensinya,” terang Suyitno.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.