Jakarta, Halo Indonesia – Ajeng Dwiyatcita adalah seorang wanita yang disiplin, ia selalu ingin segala sesuatu terencana. Sesuatu yang mendadak membuatnya kurang merasa nyaman sehingga ia selalu mengorganisir segala sesuatu dalam hidupnya baik itu pekerjaan, aktivitas sehari-hari bahkan liburan. Ajeng berprofesi sebagai Marketing Communications (Marcomm) ALFA LAND GROUP. Baginya kedisiplinan dan etos kerja adalah yang utama dalam berkarir.
Ajeng mengatakan bahwa, ia menjalani karier sebagai Marcomm sejak tahun 2008 di sebuah perusahaan properti ternama di Jakarta. “Saya memulai karier saya ketika masih berkuliah S1 sekitar umur 19 tahun. Saat itu tidak langsung menjadi seorang Marcomm. Saya pernah menjadi Tenant Relation dan Leasing pada perusahaan property dan hospitality,” ungkapnya pada Halo Indonesia beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya Ajeng sangat senang bertemu dengan orang baru untuk memperluas networking. Dengan menjadi seorang Marcomm, ia mengenal lebih banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda.
“Saya ingin menjadi seseorang yang dikenal dan diakui karena prestasi dan relasi yang baik. Tentunya saya ingin menjadi representative yang baik juga bagi perusahaan atau brand yang saya wakili. Membangun brand dan dikenal lebih luas oleh publik merupakan kepuasan tersendiri bagi saya,” ujar Marketing Communications ALFA LAND GROUP itu.
Latar belakang pendidikan sarjana Komunikasi dan magister Business Management sangat mendukung perkembangan karier Ajeng sebagai Marcomm. “Pengalaman dan latar belakang pendidikan sangat mendukung karier yang saya jalani, saya berharap ilmu tersebut dapat terus berkembang. Tentunya perkembangan karier saya itu merupakan dukungan keluarga, suami serta teman baik disekitar saya,” tuturnya.
Tantangan sebagai seorang Marcomm adalah menjalin komunikasi dan relasi yang baik dan menghadapai banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. “Saya cukup kesulitan ketika menghadapi orang orang dengan karakter yg sulit berbaur sementara saya adalah orang yang cukup extrovert dan terbuka. Selain itu, kita kerap kali harus berhadapan dengan audience disaat kita sendiri tdk dalam kondisi prima. Namun demi profesionalitas, saya harus tetap tampil dalam kondisi baik,” tutur Ajeng.
Kedepan ia berharapan dapat merepresentasikan produk/brand yang telah dipercayakan dan menjadi lebih dikenal dan semakin diterima masyarakat dengan image yang baik.
Sebagai penutup ia mengatakan bahwa Marcomm sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan teknologi. “Brand image dengan mudahnya dapat dibentuk dengan sebaran digital. Namun, era digital juga dapat merusak brand dengan mudah pula. Oleh sebab itu, seorang Marcomm harus cepat tanggap dalam mencari solusi di setiap kasus dan harus update dengan segala jenis channel baru agar tidak terjebak dengan cara-cara pendekatan yang konvensional,” tutupnya.