
JAKARTA, Halo Indonesia – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko menerima kunjungan tim Boeing Defense, Space & Security. Pertemuan berlangsung ramah dan bersahabat, terlebih Yeong – Tae Pak selaku Regional Director-SE Asia Global Sales & Marketing Defense, Space & Security, merupakan mantan tentara.
Menurut Moeldoko, keamanan sebuah negara bergantung terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dengan dukungan alutsista yang modern, sangat membantu upaya penegakan keamanan dan pertahanan.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki 5 Helikopter AH-64E Apache dari Boeing Defense. Helikopter ini termasuk dalam program menjamin kesiapan alutsista dalam negeri secara maksimal yang tercantum dalam rencana Minimum Essential Force (MEF) tahap kedua.
“Pertimbangan ini dalam konteks geopolitik,” kata mantan Panglima TNI ini.
Seperti diketahui, Boeing memiliki kontribusi dalam perkembangan dirgantara Indonesia, tidak hanya teknologi sipil tetapi turut memiliki sumbangsih dalam alat pertahanan udara Indonesia. Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia varian Boeing 737-800, merupakan salah satu contoh nyata besarnya rasa percaya negara Indonesia terhadap perusahaan Boeing untuk mendukung mobilitas Presiden.
Pada kesempatan ini, Yeong Tae Pak mengungkapkan belasungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang juga merupakan produksi dari Boeing. Tim Boeing membantu otoritas mencari tahu penyebab kecelakaan pesawat yang tergolong baru tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa,” ujarnya.
Momentum ini juga digunakan untuk menyampaikan bahwa Boeing memiliki kemauan untuk mendukung secara partisipatif terhadap perkembangan teknologi dirgantara di Indonesia, khususnya di bidang militer.
Turut hadir dalam pertemuan ini Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Leonardi, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay.