Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Perhubungan mengapresiasi lahirnya inovasi kesehatan RI-GHA 19. RI-GHA 19 merupakan inovasi uji diagnosis cepat (rapid diagnostic test/ RDT) untuk Covid-19 yang berbasis antibodi untuk mendeteksi IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan Covid-19.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menilai, inovasi anak bangsa dalam bidang kesehatan untuk memerangi virus corona seperti RI-GHA 19 sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, dan khususnya bagi calon pengguna jasa transportasi udara. Oleh karena itu perlu terus didukung.
“Kami mengapresiasi hadirnya inovasi kesehatan RI-GHA 19. Ini adalah karya anak bangsa yang sangat penting dalam langkah kita semua menangani virus corona. Sungguh membanggakan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, dan secara khusus bagi pengguna jasa transportasi. Inovasi-inovasi seperti ini perlu didukung penuh,” terang Dirjen Novie di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.
RI-GHA 19 merupakan inovasi yang dikembangkan melalui kerja sama antara Tim peneliti Indonesia dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bawah pimpinan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana.
RI-GHA 19 merupakan alat Rapid Diagnostic Non-PCR yang dapat digunakan untuk skrining. Selain itu dapat digunakan pula untuk memonitor OTG, ODP, PDP, atau Post infeksi. RI-GHA 19 dapat dilakukan dimana saja.
Dirjen Novie berharap, inovasi-inovasi dalam bidang kesehatan untuk memerangi virus corona terus dikembangkan agar penularan virus corona dapat ditekan lebih cepat dan mudah. Lahirnya inovasi anak bangsa tersebut juga diharapkan dapat membantu pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan dalam menangani virus corona.
“RI-GHA 19 tentu lebih murah dan mudah digunakan. Kami berharap kehadiran inovasi tersebut dapat turut menekan penularan virus corona dan turut membantu pemerintah memerangi virus corona,” tutur Dirjen Novie.