Jakarta, Haloindonesia.co.id – Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Maratua pasti banyak yang berdecak kagum, memuji dan sangat terkesan. Mereka akan mengatakan, Maratua tak kalah indah dan unik dibanding pulau lain di Indonesia, bahkan dunia. Beberapa spot diving yang menawan, pantai pasir putih, air jenih menampakkan aneka jenis ikan, lebih khusus ikan Baracuda dan Penyu Sisik Hijau, terumbu karang, serta rasa khas buah sukun berkulit agak berduri menjadi kenangan yang sulit dilupakan, sehingga banyak wisatawan yang ingin menambah waktu kunjung mereka di pulau ini
Bagi wisatawan, menuju Maratua, pintu gerbang utamanya adalah bandara. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Maratua, Zaldi Ardian menuturkan keberadaan Bandara Maratua harus siap menjadi pendukung bagi perekonomian daerah dan mengiringi kemajuan daerah. “Kehadiran Bandara Maratua selain untuk aksesibilitas, tentu tak terlepas dari upaya mendukung pariwisata seperti yang diporgramkan oleh Pemda Tingkat I Kalimantan Timur dan Pemda Tingkat II Berau yakni memajukan pariwisata daerah dengan MoU ke negara Scheysells,” Zaldi memaparkan kepada Halo Indonesia, Selasa (12/5/2020).
Lanjut Zaldi, mengingat Maratua memiliki sektor unggulan di bidang pariwisata dan perikanan, tentunya Bandara Maratua juga ikut membantu mensosialisasikan pariwisata Maratua dan ketersediaan akses dari dan ke Maratua. “Harapan kami ke depannya demand akan dapat tumbuh dengan baik dan peran Bandara Maratua adalah mendorong peningkatan supply (rute dan frekuensi) nya,”sebutnya.
Adapun untuk program pengembangan Bandara Maratua, pada 2021 terdapat usulan kegiatan pemenuhan standar serta kegiatan kegiatan lainnya yang menjadi Bandara Maratua. “Untuk tahap awal kami mulai dari pemenuhan kebutuhan standar dahulu, lalu secara realistis dan bertahap pembangunan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan demand,”Zaldi menegaskan.
Bandara Maratua baru saja naik menjadi UPBU kelas III setelah sebelumnya adalah Satuan Pelayanan. Secara struktur organisasi, Zaldi tak menampik masih perlu dilakukan penambahan personil untuk teknis operasional yang berkompetensi. Terutama untuk tugas-tugas yang mensyaratkan harus PNS. “Secara bertahap mudah-mudahan akan menjadi organisasi yang sesuai komposisi nya. Mimpi saya tidak muluk-muluk, semoga Bandara Maratua bisa memberi manfaat berarti dalam perekonomian dan sektor lain Pulau Maratua khususnya dan Kabupaten Berau pada umumnya,”kata Zaldi.
Bandara Maratua ini sebelumnya dibangun diantaranya dengan sumber dana APBD I dan APBD II. Namun hingga saat ini belum ada bentuk kerjasama langsung secara tertulis terkait pengembangan antara Pemda-Bandara. Meski demikian pemerintah daerah turut membantu mendorong pengembangan Bandara Maratua untuk mendukung rencana Pemda mengembangkan pariwisata di Pulau Maratua. “Mudah-mudahan pengembangan pariwisata di Pulau Maratua dapat dicapai dan perekonomian Maratua dapat berkembang,” tambahnya.
Disiplin Mencegah Penyebaran COVID-19
Di samping menajalankan tugas pokok dan operasional bandara, manajemen Bandara Maratua juga ikut melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran COVID-19. “Pencegahan COVID-19 yang bisa kami lakukan adalah dengan tetap rutin melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder terkait (dalam hal ini stakeholder kesehatan dan aparat) serta disiplin menerapkan prosedur-prosedur kesehatan yang telah ditetapkan,” Zaldi menjelaskan.
Beberapa implementasi terkait pencegahan penyebaran COVID-19 yang dilakukan di Bandara Maratua, antara lain: Desinfektan terhadap fasilitas-fasilitas seperti ruangan, kursi, pegangan pintu, lantai, tangga dan lain-lain termasuk barang dan bagasi penumpang. Termasuk berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk melakukan desinfektan di kabin pesawat. Begitu juga dengan desinfektan penumpang dengan cairan antiseptic yang relatif aman. Selanjutnya, mewajibkan seluruh pengguna jasa dan personil mencuci tangan dengan sabun dan antiseptic. Pemeriksaan suhu tubuh pengguna jasa dan riwayat perjalanannya, termasuk memeriksa suhu personil bandara secara rutin. Dan wajib menggunakan masker,
Penting pula untuk menerapkan jaga jarak fisik baik dalam aktivitas sehari-hari maupun dalam penerbangan ( antrian check in, tempat duduk, selasar, dan lainnya) Turut menjaga kebersihan lingkungan dan sampah, serta menjaga sirkulasi udara. Memastikan penumpang berangkat mengisi kartu Health Alert Card dan dikumpulkan pada KKP bandara tujuan
“Kepada para personel di internal, tak lupa memberikan motivasi semangat dan setiap hari melakukan program jemur badan dan senam. Membagikan multivitamin, mendukung ketersediaan APD (masker, jas hujan, sarung tangan) terkait pencegahan penularan, dan selalu mengingatkan untuk berperilaku hidup bersih sehat,” ujar Zaldi.