
BANGKA BELITUNG, Halo Indonesia — Bangka Belitung sungguh memikat. Tanjung Kelayang, Tanjung Tinggi, Tanjung Pesona, Tanjung Berikat, Matras, Rambak, Parai Resort, adalah beberapa pantai dengan pemandangan yang indah di sini. Pemandangannya yang memanjakan mata, menjadi kanvas dan latar terbuka untuk berbagai adegan, ataupun sekadar berfoto selfie. Ditunjang dengan budayanya yang unik, kental harmonisasi Melayu dan Tionghoa, dapat menjadi topik obrolan yang asyik sambil menikmati aneka jajanan kulinernya yang terkenal serba enak.
Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (DPD GIPI) Kepulauan Bangka Belitung, rupanya tahu betul cara untuk memanjakan para
penikmat wisata di Negeri Laskar Pelangi ini. GIPI Babel mengajak sineas ataupun masyarakat umum yang hobi membuat film pendek untuk mengabadikan berbagai sudut keindahan Babel untuk kemudian mengirimkan karyanya ikut berkompetisi dalam Bangka Belitung Short Film Festival (BBSFF) 2018.
Tersedia hadiah uang tunai Rp 25 juta untuk juara pertama, Rp 15 juta untuk juara kedua, dan Rp 10 juta untuk juara ketiga di kompetisi film pendek ini. Adapun untuk para jurnalis, diberikan ruang berkarya dalam Babel Journalism Competition, dengan hadiah yang juga menggiurkan, Rp 4 juta untuk juara pertama, Rp 3 juta bagi juara kedua, dan Rp 2 juta untuk juara ketiga, serta masing-masing Rp 500 ribu bagi tiga nominator terbaik lainnya. Kepada para pemenang, akan diberikan juga trophy GIPI Award.
Ketua Panitia Penyelenggara, Nico Alpiandy, mengatakan lomba film pendek di BSSF ditujukan untuk karya berdurasi tujuh hingga lima belas menit,
bergenre semi dokumenter. Ada dua tema utama, yakni pariwisata Bangka Belitung dan warisan (heritage) Bangka Belitung. “Sub temanya, alam Bangka Belitung, budaya Bangka Belitung, sejarah Bangka Belitung, dan kuliner Bangka Belitung,” ujar Nico, Jumat, 9 Februari 2018.
Dikatakannya, peserta dapat meng-upload karya ke website panitia di www.gipi-babel.com, dengan sebelumnya mendownload formulir pendaftaran di situs yang sama. “Karya film harus di-submit paling lambat tanggal 19 Februari 2018,” kata Nico.
Untuk Babel Journalism Competition, dikatakannya juga bertema yang sama dengan Bangka Belitung Short Film Festival. “Artikel yang dilombakan berbentuk features jurnalistik. Terbit paling lambat pada 19 Februari 2018,” ujarnya.
Informasi lanjut kepesertaan lomba film pendek, lanjut Nico, dapat menghubungi dia di nomor telepon seluler 08117107017, dan untuk lanjutan info lomba jurnalistik bisa menghubungi Donny Fahrum di 081320207077. “Ayo kita berkarya. Kita majukan pariwisata daerah,” imbuhnya.
Ketua DPD GIPI Babel, Djohan Riduan Hasan mengatakan hadirnya GIPI Award dalam Bangka Belitung Short Film Festival dan Babel Journalism Competition, dimaksudkan sebagai dukungan nyata GIPI untuk menjadi salah satu garda terdepan mendukung pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata di Indonesia, terkhusus di Kepulauan Bangka Belitung.
Lebih lanjut dikatakannya, peran film yang dihasilkan para sineas, serta tulisan para jurnalis dapat berkontribusi secara positif dalam mempopulerkan suatu destinasi wisata. “Majunya industri pariwisata itu, sangat bergantung antara satu dengan yang lainnya. Mari bersama kita bagi keindahan panorama Bangka Belitung dan keunikan-keunikan yang khas ada di daerah ini melalui gambar yang disajikan film, dan melalui tulisan dalam karya jurnalistik rekan-rekan wartawan,” ujarnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengapresiasi atas hadirnya festival film pendek dan kompetisi jurnalistik untuk memajukan pariwisata Babel.
“Memajukan pariwisata itu harus bersama-sama. Kepada masyarakat pencinta pariwisata, ini kesempatan yang luar biasa, yang atas inisiatif GIPI mengadakan lomba film pendek dan kompetisi jurnalistik ini. Melalui acara ini, tunjukkan kemampuan berkreasi. Rebut hadiahnya,” ujar Gubernur Erzaldi.