Beranda Hot News BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS 45001:2018 

BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS 45001:2018 

BERBAGI

Jayapura, Halo Indonesia– Sebagai salah satu persyaratan penerapan Sistem Mutu Kesehatan dan Keselematan Kerja dalam upaya memperoleh Sertifikasi Internasional tentang Occupational Health And Safety /ISO 45001:2018 serta penerapan PP 50 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja, BP3 Jayapura mengadakan simulasi gempa bumi dan kebakaran.

Hadir dalam kegiatan ini Ka.BP3 Jayapura Bapak Genny Luhung Prasoho, SS.,MM beserta pejabat structural, pegawai,taruna/I, security, pramubakti yang ikut serta dalam kegiatan simulasi penanganan gemba bumi dan kebakaran ini.

BP3 Jayapura terletak diantara 2 Samudera yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, tentu kawasan atau letak kampus BP3 Jayapura ini berada pada patahan lempeng Asia dan Australia. Oleh karena itu bencana alam berupa gempa bumi sewaktu – waktu dapat terjadi. Sehingga perlu dilakukannya sebuah simulasi penanganan bencana gempa bumi. Disamping itu adapun bencana yang sewaktu – waktu dapat terjadi diluar kendali yakni kebakaran.

Tujuannya agar para pegawai serta taruna/i dan civitas akademika BP3 Jayapura paham akan penanganan keadaan gawat darurat atau bencana alam.

BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS 45001:2018 
BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS

Dalam simulasi ini, diajarkan tentang bagaimana tiap personal menempatkan dirinya saat terjadi bencana gempa bumi yakni tindakan utama menyelamatkan diri dibawah meja agar tidak tertimpa benda yang berasal dari atap.

Simulasi gempa bumi dan kebakaran ini dipimpin langsung oleh Instruktur PKP-PK, Bapak Vicky Chandra Yanuar, S.AP dan didukung oleh unit Poliklinik BP3 Jayapura yang dipimpin oleh Bapak Andi Sukardi dan didampingi oleh dr.Henny beserta tim medis. Simulasi gempa bumi dan kebakaran ini di dukung dengan fasilitas yang dimiliki BP3 Jayapura yakni Foam Tender 1 unit, APAR 3 Unit, Tandu 3 Unit, Tabung Oksigen, Peralatan P-3 K, dan Obat-obatan.

Adapun simulasi yang dilakukan yakni Setelah makan siang, pada tanggal 4 September 2018 sekira pukul 14.10 WIT terjadi gempa bumi, di Jayapura Kampus BP3 Jayapura berada. Gempa tercatat bergetar sekitar 5.0 SR selama 30 detik. Sekejap tanda bahaya berupa sirine dibunyikan. Merasakan adanya getaran, maka koordinator masing-masing lokasi memerintahkan Pegawai/Taruna/Taruni disekitarnya yang berada didalam gedung untuk berlindung  ditempat-tempat aman seperti dibawah meja, bagian siku yang

BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS 45001:2018 
BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS

aman dengan melindungi diri dan kepala.

Setelah dirasakan aman kurang lebih 2 menit berlalu, Koordinator lokasi memerintahkan evakuasi ke lapangan/titik kumpul yang berada ditengah-tengah diluar bangunan.

Masing-masing melindungi kepala dengan barang-barang disekitarnya seperti buku tebal, notebook dan bantal.

Setelah situasi dirasa aman, maka di lapangan dilakukan penghitungan anggota dan pegawai. Ditemukan 5 orang luka ringan dan3 luka berat. Korban luka berat dibawa tandu dilakukan evakuasi dan ditangani tim medis kemudian dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

Sedangkan untuk luka ringan sudah ditangani tim medis BP3 Jayapura dibawah dr. Henny.

BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS 45001:2018 
BP3 JAYAPURA MENUJU STANDARISASI OHSAS

Simulasi berjalan dengan baik dan lancar berkat kerjasama seluruh civitas akademika BP3 Jayapura yang terlibat langsung dalam kegiatan ini.

Pada kesempatan tim PKP-PK memberikan cara memadamkan Api sesuai dengan tipe api yang dipimpin oleh Vicky Yanuar, beliau mengajarkan cara mematikan Api dengan APAR yang dipraktekan langsung oleh salah satu pegawai BP3 Jayapura.

Ka.Balai Genny memberikan pesannya terkait kegiatan simulasi yang akan dinilai oleh TIM OHSAS ini, “simulasi ini berguna bagi seluruh civitas akademika BP3 Jayapura dalam menghadapi situasi tidak terduga seperti gempa dan kabakaran”pungkasnya.

Genny berharap apa yang telah diajarkan dalam simulasi ini dapat dipahami oleh seluruh pegawai maupun taruna/I BP3 Jayapura dalam menempatkan diri menghadapi keadaan darurat. Sehingga pada keadaan darurat nantinya akan meminimalkan jumlah korban . Karena diketahui bersama korban dalam bencana rata – rata terjadi karena kepanikan dan ketidaktahuan dalam menempatkan diri disituasi tersebut.

Menurut tim, OHSAS, simulasi gempa bumi dan kebakaran ini sudah berjalan dengan baik dengan tata cara serta alat – alat yang lengkap.

Adapun tambahan untuk kegiatan simulasi ini agar dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun.

Besar harapan BP3 Jayapura untuk segera mendapat Sertifikat Internasional Occupational Health And Safety /ISO 45001:2018 serta penerapan PP 50 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar aktivitas di kampus BP3 Jayapura selalu aman dan terlindungi dalam keadaan darurat sekalipun.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.