HaloIndonesia – Kementrian Perhubungan melalui pak Menterinya, Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa pembangunan Laight Rail Transit (LRT) merupakan komitmen Pemerintah untuk menciptakan moda transportasi massal yang bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam forum diskusi Indonesia Marketing Association “LRT Untuk Siapa” di The Pitstop, Palembang, Sumetera Selatan, Budi menyatakan tujuan dibangunya LRT Palembang sepanjang 23,4 km itu tidak hanya untuk menunjang kegiatan Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang semata.
“Sebenernya kita tak boleh ngomong jangka pendek itu, jadi kami berikanlah contoh-contoh, misalnya di Tokyo, di Hongkong, dimana angkutan massal itu, menjadi angkutan masyarakat, jadi kami merubah pola pikir kita dalam menggunakan angkutan sekarang, dengan suatu angkutan yang lebih berbasis kepada angkutan massal,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (24/12).
Budi mengajak masyarakat agar dapat berperan serta menjadikan LRT ini sebagai satu kebanggan dengan cara memberikan ide-ide yang pada akhirnya membuat LRT ini menjadi legitimate baik itu secara operasional maupun konseptual. Dia berharap LRT bisa menjadi ikon pariwitasa yang diharapkan mampu menarik wisatwan baik domestik maupun internasional.
“Dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya memberikan satu dukungan, banyak ide masyarakat disini dengan menjadikan LRT ini misalnya untuk destinasi pariwisata bagi Palembang,” ucap Budi.
Budi menambahkan, angkutan massal adalah satu keniscayaan yang diharapkan menjadi model bagi Pemerintah untuk membangun moda transportasi massal yang sama di daerah-daerah lainya di Seluruh Indonesia.
“Bahwasanya Palembang ini menjadi satu kota, dengan contoh angkutan massal terbaru, yang ditempat lain belum ada, dan ini bisa menjadi satu quick win atau lompatan bagi Palembang, menjadi kota metropolitan yang lebih besar,” papar Budi.
Sebelumnya memaparkan LRT adalah satu upaya pemerintah yang berkomitmen dalam membangun Indonesia. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadikan inspirasi atau contoh moda transportasi angkutan massal yang terencana kepada daerah lainnya.
“Dan palembang beruntung menjadi satu kota percontohan untuk membangun,sehingga Pelambeng bisa menginsiprasi menjadi kota dengan transportasi massal yang lebih terencana,” tutur Budi.
Bagi dia, angkutan massal LRT adalah satu keniscayaan, sebagai salah satu contoh angkutan massal terbaru dimana belum terdapat dikota-kota lainya di Indonesia. “Ini bisa menjadi satu quick win atau lompatan bagi Palembang, menjadi metropolitan yang lebih besar,” imbuh dia.
Sejauh ini, Budi mengatakan progres pembangunan LRT telah mencapai 78 persen. Dengan total pembangunan sepanjang 23,4 km yang akan melewati 13 stasiun yang berawal dari depo. Ketiga belas stasiun itu yakni, Stasiun Opi, Stasiun Stadion Jakabaring, Stasiun Gubenur Bestari-Polresta, Stasiun Terpadu Jembatan Ampera, Stasiun Pasar Cinde, Stasiun Dishub Kominfo Provinsi Sumsel, Stasiun Palembang Icon, serta Stasiun Demang Lebar Daun.
Baca Juga : Abdullah Azwar Anas Tawarkan Konsep Transportasi Untuk Jawatimur