Jakarta, Haloindonesia.co.id – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan baru-baru ini meraih prestasi Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2020 untuk Kategori Ekonomi. Nikson menceritakan masa pandemi Covid-19 telah berdampak luas pada kondisi masyarakat, termasuk di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Selama masa pandemi, Nikson menerapkan tiga kebijakan yang mencakup kesehatan, anggaran bagi ketahanan pangan, dan pemulihan ekonomi.
Kebijakan pertama, yaitu di sektor kesehatan dilakukan dengan mendorong rumah sakit rujukan agar mandiri sehingga bisa menangani semua penyakit, tidak hanya kasus Covid-19. Termasuk juga melengkapi fasilitas ruang dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk mengatasi keluhan masyarakat. Alex Gultom, Kepala Dinas Kesehatan Taput memaparkan bahwa Bupati Nikson sejak awal ketat menerapkan peraturan penggunaan masker, pembersih tangan maupun desinfektan. Dengan menggandeng UMKM, Bupati Nikson memberdayakan masyarakat membuat masker dan cairdan hand sanitizer di Balai Latihan Kerja sesuai dengan standar yang berlaku.
“Langkah lain di sektor kesehatan adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di RS Tarutung sebagai salah satu rujukan regional untuk penyakit infeksi, khususnya COVID-19. Mulai dari kelengkapan peralatan, kompetensi SDM, ketersediaan ruangan isolasi bertekanan negative, semua dilengkapi. Segala prasyarat kesehatan diantisipasi sebagai konsekuensi dari pembukaan aktivitas ekonomi di Taput,” Alex menjelaskan.
Kebijakan kedua, lanjut Nikson, yakni recovery ekonomi dengan membuka kembali sektor usaha yang menjadi sumber pendapatan masyarakat. Adapun yang dibuka secara perlahan antara lain hotel, restoran, dan lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Puji Tuhan, sampai hari ini Tapanuli Utara berada dalam zona hijau,” ujarnya.
Alex menimpali, bahwa dimulainya kembali aktivitas seperti acara adat, pernikahan, upacara kematian, dan lainnya, selalu diawasi secara ketat oleh pemerintah daerah. Tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kembali dimulainya kegiatan ini, sebab tak bisa dipungkiri banyak yang menggantungkan ekonominya pada aktivitas tersebut.
“Kami selalu mengawasi, bahwa apapun aktivitasnya, baik indoor maupun outdoor, tidak boleh melebihi 30% kapasitas maksimal gedung atau ruangan. Ditambah lagi kewajiban penyelenggara menyediakan wastafel, hand sanitizer, dan pengecekan suhu. Jika ada tamu dari luar Taput, wajib menunjukkan surat keterangan rapid test dari daerah asalnya,”papar Alex.
Keputusan membuka kembali aktivitas perekonomian, tidak dilakukan sendiri oleh Bupati Nikson. Melainkan melalui musyawarah dengan Forum Komunikasi Pemimpin Daerah. “Aktivitas sudah berjalan sebulan, dan kami tetap mengawasi pelaksanaan di lapangan,”tegas Alex.
Adapun program yang ketiga, yakni refocusing dan rasionalisasi anggaran untuk ketahanan pangan. Selama pandemi, Bupati Nikson memberikan bibit ikan, ternak, dan tanaman pangan untuk masyarakat petani. Sebut Alex, sektor pertanian memang mendapat perhatian khusus Bupati Nikson. Memastikan masyarakat sehat, didasari dengan program memberikan asupan protein nabati dan hewani. Seperti sumbangan benih ikan mas dan nila di kolam-kolam budidaya milik masyarakat, pembagian itik dan kambing.
“Pak Bupati juga punya program membagikan benih padi IP2, yang sudah ditanami sebanyak ratusan hektar. Kemudian intensifikasi pembukaan lahan-lahan tidur, didukung alat pertanian yang merupakan bantuan dari pemerintah (gratis). Ini adalah sederet upaya mengantisipasi krisis pangan dan hal-hal tidak diinginkan, jika pandemi berkepanjangan,”ujar Alex.