
Sarmi, Haloindonesia.co.id – Majelis Rakyat Papua (MRP) menggelar deklarasi Pemilu damai dan mengeluarkan keputusan perlunya keberpihakan dan perlindungan hak politik Orang Asli Papua (OAP) pada Pemilu serentak 2024.
Hal ini berlandaskan pada Keputusan MRP No.2/MRP/2024 yang disampaikan Anggota MRP Papua Perwakilan Utusan Wilayah Adat Sarmi, Andreas Gustaf Meset, ST, pada acara deklarasi Pemilu damai di Aula Hotel Rivior Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Sabtu, 10/2/2024.
Meset mengatakan, MRP mengeluarkan Putusan No.2/MRP/2024 tentang keberpihakan dan perlindungan hak politik Orang Asli Papua pada Pemilu serentak tahun 2024.
Dalam pembacaan putusan MRP, Meset mengatakan, hakekat dari Otonomi Khusus Papua adalah menjadikan Orang Asli Papua sebagai tuan di negerinya sendiri, maka untuk menjadi tuan di negerinya sendiri.
Dikatakan, OAP harus menduduki posisi pengambil keputusan atau kebijakan dan posisi tersebut adalah jabatan politik, maka Pemenuhan Hak Politik OAP menjadi hak dasar hakiki yang diwujudkan dengan hak memilih dan hak dipilih dalam Pemilihan Umum serentak Tahun 2024.
Juga, melalui proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang menjalankan kekuasaan politik yang mana jabatan-jabatan politik anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPR Provinsi Papua, anggota DPRD Kabupaten/Kota, Pimpinan DPRP dan DPRD Kabupaten/Kota, Gubernur/ Wakil Gubernur Papua, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota.
“Partai politik wajib meminta pertimbangan/konsultasi Majelis Rakyat Papua dalam seleksi dan rekrutmen untuk pengisian jabatan sebagaimana huruf e, f, dan g pada Diktum Kesatu diatas,” katanya.
Selain itu, partai politik wajib menyampaikan kepada MRP soal laporan jumlah OAP dan non OAP yang dicalonkan untuk pengisian jabatan politik yang telah dilaksanakan pada tahapan pencalonan oleh KPU Prov/KPU Kab/Kota.
“Penyelenggara Pemilu berkewajiban memastikan tersedianya Hak Pilih Orang Asli Papua dengan terdaftar dalam DPT dan dapat menyalurkan Hak Pilihnya pada Pemilu serentak 14 Pebruari 2024 dan Pilkada serentak Tahun 2024,” ujarnya.
“Mendorong masyarakat di Provinsi Papua untuk menolak politik uang, mobilisasi pemilih, dan praktek-praktek kecurangan yang dilakukan kelompok atau calon tertentu yang merugikan kepentingan Orang Asli Papua, dan bersedia melaporkan kepada Penyelenggara Pengawasan Pemilu dan Penegak Hukum,” sambungnya.
Selain itu MRP juga meminta Pemerintah Kabupaten Sarmi TNI, POLRI, KPU dan Bawaslu di setiap level untuk bertindak netral, jujur, adil, dan dalam melaksanakan, mendukung dan memprioritaskan Orang Asli Papua secara profesional dalam Pelaksanaan Pemilu serentak LUBER dan JURDIL di Kabupaten Sarmi.