Beranda Frame Desa Tongging Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Kuliner

Desa Tongging Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Kuliner

BERBAGI
Desa Tongging Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Kuliner halo indonesia

Jakarta, Haloindonesia.co.id – Desa Tongging di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang berada di kawasan Danau Toba dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner dan belanja.

Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Virginia Kadarsan saat Focus Group Discussion (FGD) Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja yang digelar sepekan lalu di Brastagi, Sumut, mengatakan ada banyak keuntungan bila wisata kuliner dan belanja dikembangkan lebih cepat di Kawasan Danau Toba.

“Sebab, ada nilai bisnis besar yang bisa diperoleh dari situ. Dua jenis wisata ini sangat kompetitif untuk mendatangkan pemasukan yang besar,” kata Virginia.

Desa Tongging berada sekitar 1 jam dari Brastagi dan menempel langsung di Danau Toba dengan latar belakang Gunung Sipiso-Piso. Di sini juga dijumpai Air Terjun Sipiso-Piso. Posisinya berada elevasi 800 mdpl, lalu memiliki ketinggian 120 meter.

Aktivitas lainnya adalah trekking di kawasan gardu pandang. Kawasan ini sangat menarik dengan rute berkelok-kelok.  Virginia menambahkan, tindak lanjut pengembangan wisata kuliner dan belanja akan memberikan dampak positif bagi Danau Toba.

Virginia juga menjelaskan perlu campur tangan para stakeholder di sekitar kawasan Danau Toba untuk mewujudkan itu, mulai dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) hingga masyarakat dan pelaku industri wisata.

“Komitmen kuat seluruh stakeholder di sana sudah didapatkan. BPODT akhirnya sepakat menggunakan Tongging sebagai proyek awalnya. Tongging akan digunakan sebagai awal identifikasi dan pengembangan Wiskulja. Selain posisinya, kawasan ini memiliki potensi besar,” katanya.

Terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini, menambahkan wisata kuliner dan belanja menjadi pemasukan besar bagi pengembangan ekonomi kreatif. Pada 2017, kuliner memberikan pendapatan hingga 41,69 persen.

Sedangkan wisata belanja memberikan kontribusi hingga 33,85 persen. Menariknya pertumbuhan ekonomi kreatif naik 4,95 persen pada 2016. Distribusinya terhadap PDB Nasional 7,39 persen hingga 7,44 persen pada rentang 2014-2016.

“Percepatan pengembangan Wiskulja di Kawasan Danau Toba harus dilakukan. Harapannya, tentu agar destinasi ini semakin optimal memberikan value secara ekonomi. Potensi yang ada bisa terdistribusikan secara optimal,” katanya.

Sembari menuju tahap berikutnya, pemahaman konsep Wiskulja harus dimiliki stakeholder pariwisata di Karo dan Sumut. Menurut Oneng, konsep pengembangan gastronomi di Indonesia dipengaruhi 3 elemen. Segitiga tersebut adalah kuliner, budaya, dan sejarahnya. Faktor turunannya terdiri dari ritual, rempah-rempah, dan storytelling.

“Pemahaman pengembangan wisata kuliner dan belanja di Kawasan Danau Toba harus dikuasai. Di sini yang utama agar kuliner juga memunculkan aktivitas. Jadi harus ada atraksi kulinernya. Untuk mengarah ke sana, elemen seperti storytelling sangat penting. Yang jelas, tahap lanjutan pengembangan wisata kuliner dan belanja harus dilakukan,” katanya.

Menikmati Pemandangan Danau Toba

Danau Toba, danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dan menempati peringkat kedua setelah Danau Victoria di Afrika. Lokasi dari Danau Toba terletak di Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Untuk menikmati pemandangan di Danau Toba banyak tempat disekitar danau yang menawarkannya, seperti Desa Tongging yang terletak di sebelah utara Danau Toba, yang terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Untuk mencapai desa ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari kota Berestagi dan 3-4 jam dari kota Medan.

Dalam perjalanan anda akan disuguhi pemandangan gunung Sipiso-piso. Biaya masuk Desa Tongging hanya sebesar Rp. 5.000 per orang. Hal-hal yang menarik untuk berwisata ke Desa Tongging, karena disana anda dapat bermain air di pinggiran Danau Toba karena lokasinya yang bersebelahan langsung dengan Danau Toba, di sana juga disediakan perahu-perahu kecil yang siap untuk disewa guna untuk berkeliling dan menikmati indahnya pemandangan danau dari atas perahu kecil.

Terdapat juga salah satu Air terjun yang merupakan salah satu dari beberapa Air terjun yang tertinggi di Indoensia yaitu Air terjun Sipiso-piso yang berada di ketinggian 800 mdpl dan memiliki ketinggian sekitar 120 meter. Memiliki arti kata Sipiso-piso dari bahasa Karo, “piso” yang artinya “pisau”. Karena air yang berjatuhan di air terjun tersebut tampak seperti bilah pisau.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.