Sidoarjo, Haloindonesia.co.id – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat (Diskop UKM Jabar) berkunjung ke kantor Diskop UKM Jatim, di Sidoarjo. Rombongan tersebut sebanyak 35 orang terdiri dari perwakilan dinas, anggota koperasi sektor riil, dan koperasi simpan pinjam.
Mengutip laman Diskop UKM Jatim, Rabu (30/10/2024), Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan, Diskop UKM Jatim, Nanang Abu Hamid beserta jajaran menyambut tamu dari Jabar.
Nanang mengucapkan selamat datang dan memberikan apresiasi tinggi atas ketertarikan Diskop UKM Jabar dalam mempelajari implementasi digitalisasi koperasi di Jawa Timur.
“Kami sangat senang dan merasa terhormat atas kunjungan ini, yang merupakan wujud nyata dari upaya kolaborasi antarlembaga untuk membangun koperasi yang semakin modern dan berdaya saing tinggi. Di Jawa Timur, kami melihat digitalisasi sebagai kunci untuk mempermudah akses koperasi terhadap berbagai layanan dan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta efisiensi dalam pengelolaan usaha koperasi”, kata Nanang.
Pimpinan rombongan dari Jawa Barat, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi, Supriadi menekankan pentingnya kerja sama dan saling belajar antar provinsi. Ia menyampaikan kedua provinsi siap berbagi pengalaman mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dan cara-cara efektif yang telah dikembangkan dalam program digitalisasi koperasi.
“Digitalisasi bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan esensial untuk koperasi di era sekarang. Melalui teknologi kita dapat mendorong koperasi menjadi lebih produktif, efektif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan anggotanya” ucap Supriadi.
Supriadi lalu menjelaskan kunjungan ini juga bagian dari upaya Diskop UKM Jabar untuk memperluas digitalisasi koperasi di wilayahnya. Pada saat ini memiliki kurang lebih dari 33.000 koperasi.
Menurut Supriadi dengan target menggerakkan koperasi sektor riil dan simpan pinjam secara digital, pihaknya berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi yang lebih efisien dan berdaya saing.
“Kami mengamati bahwa digitalisasi tidak hanya mempercepat proses di internal koperasi, tetapi juga memperluas peluang bagi anggota koperasi untuk mengakses layanan keuangan dan pasar yang lebih luas. Ini adalah dampak nyata yang ingin kami capai,” imbuhnya.
Melalui kesempatan ini Nanang Abu Hamid memaparkan data kontribusi koperasi terhadap PDRB Jawa Timur yang mencapai 59,18 triliun rupiah pada tahun 2023. Jawa Timur dengan 22 ribu koperasi aktif dan lebih dari 4,5 juta anggota terus memperkuat peran koperasi dalam perekonomian daerah. Data ini menjadi inspirasi bagi rombongan dari Jawa Barat, yang berharap bisa mencapai hasil serupa dengan melakukan langkah-langkah strategis serupa, khususnya melalui penguatan kelembagaan koperasi berbasis digital.
Selain itu pada momen kunjungan ini para tamu dari Jawa Barat juga diperkenalkan dengan program Kampus UMKM Shopee, sebuah kemitraan dengan marketplace untuk melatih UMKM dalam strategi pemasaran digital, desain produk, dan pengelolaan toko online. Hal ini dianggap sebagai salah satu upaya penting dalam meningkatkan daya saing dan kualitas produk UMKM melalui pelatihan yang praktis dan aplikatif.
Setelah diskusi dan pemaparan program, rombongan diajak berkeliling untuk melihat langsung fasilitas-fasilitas yang mendukung digitalisasi di Jawa Timur, termasuk Galeri UKM Jawa Timur yang menjadi pusat promosi produk-produk unggulan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Produk-produk ini, mulai dari makanan, minuman, batik hingga kerajinan tangan, yang telah mendapat dukungan dalam hal sertifikasi halal dan standarisasi produk yang sudah sesuai dengan sertifikasi SNI.
Selepas kunjungannya ke Diskop UKM Jatim, rombongan dari Jawa Barat melanjutkan perjalanannya ke kota Surabaya untuk mengunjungi beberapa koperasi yang telah berhasil menerapkan sistem digital dalam operasionalnya sehari-hari.
Kegiatan yang bertajuk “Benchmarking Digitalisasi Koperasi” ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai implementasi digitalisasi pada level operasional koperasi, sekaligus membuka peluang kolaborasi di antara kedua provinsi dalam upaya pengembangan koperasi.
Melalui kegiatan benchmark ini, Jawa Barat berharap dapat mengakselerasi upaya digitalisasi koperasi di wilayahnya, serta meningkatkan sinergi antarlembaga guna mewujudkan koperasi yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing untuk mengarungi persaingan usaha yang makin ketat pada era digitalisasi ini.