Buleleng, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali menekankan peran penting komunitas untuk ikut andil dalam pengembangan pariwisata khususnya di Bali Utara.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga saat hadir di acara “Nemuin Komunitas (Netas)” yang berlangsung di “Krisna’s Beach Street Resto”, Buleleng, Jumat (30/8/2024). Waktu pelaksanaan diskusi yang bertepatan dengan momen matahari terbenam di Pantai Penimbangan, membuat suasana diskusi menjadi semakin hangat.
“Mungkin ini adalah salah satu acara Netas yang paling indah,” kata Menparekraf Sandiaga yang takjub dengan keindahan momen tersebut.
Pemilihan acara Netas di daerah Bali Utara ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kemenparekraf dalam mengembangkan pariwisata di Bali agar tidak selalu terpusat di Bali Selatan. Melainkan menyebar ke berbagai destinasi alternatif di antaranya 3B mencakup Bali Utara, Banyuwangi, dan Bali Barat.
Penyebaran wisatawan ke Bali Utara khususnya Kabupaten Buleleng, selain menjadi upaya untuk pemerataan pendapatan dari sektor pariwisata ke semua wilayah di Bali, juga menghindari terjadinya gejala _overtourism_ akibat menumpuknya wisatawan di Bali Selatan.
“Melalui acara inilah kita ingin jahit dan rajut kolaborasi dari pentahelix terutama peranan komunitas,” kata Menparekraf Sandiaga.
Salah satu hambatan penyebaran wisatawan dari Bali Selatan ke Bali Utara adalah aksesibilitas, terutama infrastruktur jalan yang membuat perjalanan menjadi lama dan panjang.
“Karenanya harus segera interkoneksi lebih ditingkatkan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memastikan peningkatan aksesibilitas berupa jalan tol yang menghubungkan Singaraja dan Denpasar menjadi prioritas untuk dibangun tahun depan.
“Dan untuk bandara, karena sudah berulang kali dikaji, maka akan diputuskan kembali oleh pemerintahan baru ke depan,” ujar Sandiaga.
Selain itu, untuk jangka pendek akan dilakukan uji coba paket wisata yang mencakup Watu Dodol, Bangsring, Pemuteran, dan Lovina via jalur laut dengan menggunakan kapal cepat.
“Dalam 30 hari ke depan mudah-mudahan ini kita akan bisa uji cobakan, sehingga ada solusi jangka pendeknya dengan _fastboat_, menengahnya dengan _tol road_, dan jangka panjangnya adalah bandara,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf juga akan menambah jumlah kegiatan dan _event_ di Bali Utara.
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan, acara Netas yang mengusung tema “Peningkatan Bali Utara Sebagai Destinasi Unggulan Melalui Peran Komunitas Sektor Parekraf” ini merupakan wadah kolaborasi antara pemerintah dengan komunitas dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Serta merupakan sinergi strategis inovasi antara komunitas dan pemerintah dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran komunitas dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali Utara, dengan mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan, inovatif, dan memiliki daya saing tinggi. Melalui inisiatif ini, diharapkan Bali Utara dapat lebih dikenal sebagai tujuan wisata yang menarik, didukung oleh komunitas yang berperan aktif dalam menjaga dan memajukan daerahnya,” ujar Dewi.
Dalam acara ini turut hadir sejumlah narasumber, salah satunya Founder of Krisna Nusantara Group Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna. Ia mengatakan, Bali Utara merupakan kawasan yang penuh potensi dan kreativitas dari para pelaku ekonomi kreatif.
“Karenanya kami membuka terus kesempatan bagi siapapun pelaku ekraf untuk menaruh produknya di (toko oleh-oleh Krisna),” kata Ajik Krisna.
Sementara itu Pemimpin Redaksi TVRI Bali, Tjok Istri Priti Mahendradevi, mengatakan sebagai salah satu unsur pentahelix pariwisata, pihaknya juga siap mendukung pengembangan pariwisata. TVRI Bali dikatakannya, memiliki berbagai program tayangan yang mengangkat potensi pariwisata termasuk di Bali Utara.
“Salah satunya Kabar UMKM Bali, ini adalah turunan dari acara yang ada di TVRI nasional yang mengangkat UMKM di seluruh Bali termasuk di Bali Utara,” ujar Devi.
Ketua Komisi Informasi Pusat, Donny Yoesgiantoro, mengapresiasi program yang dihadirkan Kemenparekraf dalam pengembangan pariwisata termasuk dalam lingkup penyebaran informasi.
“Kemenparekraf telah tiga kali mendapatkan predikat informatif dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, dan ini harus terus ditingkatkan,” ujar Donny.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara; Ketua DPD IHGMA Bali, Yoga Iswara; serta Ketua BPC Indonesia Homestay Asosiasi Buleleng, Nyoman Dini Andiani.