Beranda Frame Ditjen Hubud Terus Upayakan Dekarbonasi Bidang Penerbangan

Ditjen Hubud Terus Upayakan Dekarbonasi Bidang Penerbangan

BERBAGI
Ditjen Hubud Terus Upayakan Dekarbonasi Bidang Penerbangan

Bogor, Haloindonesia.co.idDirektorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan turut berperan dalam memperhatikan kepedulian lingkungan hidup dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), yang membahas upaya mengurangi emisi (Dekarbonisasi) Bidang Penerbangan di Indonesia dan update Kebijakan International Civil Aviation Organization (ICAO) terkait isu-isu yang berhubungan dengan lingkungan hidup.

FGD secara hybrid ini dihadiri oleh perwakilan kementerian dan lembaga terkait, operator bandar udara, operator penerbangan, perwakilan Indonesia di ICAO serta internal Kementerian Perhubungan pada Selasa (1/8) di Bogor.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni menyampaikan perlunya sosialisasi serta pembahasan tentang bagaimana upaya dekarbonasi bidang penerbangan di Indonesia dan update kebijakan yang dikeluarkan oleh ICAO secara lebih luas.
Ditjen Hubud Terus Upayakan Dekarbonasi Bidang Penerbangan
“Acara ini penting untuk mencapai kesepakatan nasional dan mengimplementasikan langkah-langkah nyata menuju dekarbonisasi di sektor penerbangan. Kita perlu fokus melakukan upaya yang berdampak pada sektor penerbangan terhadap lingkungan dan perkembangan teknologi dan ekonomi.”

Pada pelaksanaan ICAO Assembly ke-41 tahun lalu, terdapat 193 negara anggota ICAO yang telah menyepakati target kolektif dan aspirasional jangka panjang untuk penerbangan secara internasional atau “The Collective Long-Term Aspirational Goal to Reduce CO2 Emissions from International Aviation” untuk mencapai net-zero carbon pada tahun 2050.

“Oleh karena itu, sebagai anggota ICAO, Indonesia diharapkan berkontribusi sesuai dengan kemampuan nasional yang dimiliki,” ujarnya.

Untuk itu, pengembangan upaya dekarbonisasi sektor penerbangan dilakukan melalui upaya peningkatan teknologi, operasional, dan khususnya pengembangan bahan bakar alternatif secara komersil menjadi sangat penting untuk direncanakan dan dilaksanakan sesegera mungkin.

Dirjen Kristi mengharapkan adanya koordinasi yang baik dari semua pihak dalam upaya dekarbonisasi di bidang penerbangan. “Melalui FGD ini, kami harap kolaborasi dan sinergi antara pihak-pihak terkait dapat terjalin dengan baik untuk mendorong upaya dekarbonisasi di bidang penerbangan di Indonesia dan mendukung pencapaian target global yang telah disepakati.”

Hadir sebagai narasumber FGD yaitu ICAO Regional Officer, Bapak Sayuta Senobua dan Tenaga Ahli Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Bapak Wendy Aritenang. Selain itu hadir pula narasumber dari PT. Kilang Pertamina Internasional, PT. Angkasa Pura I, PT. Garuda Indonesia, PT.Lion Group, Atase Perhubungan RI di Montreal Kanada/Alternate Representative of Indonesia to ICAO, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, dan Tim RAN GRK Ditjen Hubud.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.