Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Bali International Hospital (BIH) bakal beroperasi mulai Maret 2025. BIH dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.
Menurutnya, ini sebagai wujud komitmen mendukung strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing sektor kesehatan sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata di Indonesia. Hal itu ia sampaikan kala melakukan kunjungan kerja ke BIH, pada Kamis (21/11/2024).
“Saat ini, konstruksi Bali International Hospital sudah mencapai 92 persen, dan kami menargetkan fasilitas ini untuk mulai beroperasi pada Maret 2025,” sebutnya dalam keterangan tertulis.
Ia menyoroti pentingnya BIH sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.
“Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri, dengan total pengeluaran mencapai Rp 90 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri,” ujar Erick.
Kehadiran rumah sakit bertaraf internasional tersebut Erick yakin dapat meminimalisir masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
“Rumah sakit ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional,” tambahnya.
Rumah sakit ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan dalam bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics (CONGO).
Dengan luas bangunan mencapai 50.000 meter persegi, BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1,5 dan 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IHC Lukman Ma’ruf memastikan bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
“BIH lebih dari sekadar rumah sakit, RS ini akan menjadi katalisator perubahan dalam ekosistem kesehatan dan pariwisata Indonesia. Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” ujar Lukman.