
Medan, Halo Indonesia – Delegasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) bersama Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Xiao Qian untuk Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara (1/2). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut kunjungan kerja Delegasi Indonesia ke Beijing pada tanggal 20-22 November 2017 lalu.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin. Dalam rapat kerja tim di Medan, Dubes Xiao menyampaikan tujuan kunjungan ini untuk melanjutkan kerja sama Indonesia – Tiongkok. “Menindaklanjuti kerja sama antara dua negara di mana kedua pemimpin negara sudah mencapai kesepakatan kerja sama, maka saya sebagai Dubes bertugas melaksanakan ini. Sumatera Utara adalah provinsi yang sangat potensial, oleh sebab itu saya pilih sebagai provinsi pertama di Luar Jawa untuk kami kunjungi,” kata Xiao Qian.
Selaras dengan pernyataan Dubes Xiao, Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik Rusli Rahim menegaskan, “Peninjauan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama pengembangan wilayah terpadu 3 _Norths Project Plus_ Bali, yang dimaksudkan merupakan percepatan investasi khususnya di Sumatera Utara. Selain itu dengan adanya agenda kunjungan ini juga diharapkan dapat mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur di luar daerah Jawa dan salah satu jalan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ungkap Rusli.
Kedatangan Tim Kemenko Maritim dan Tim dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia disambut oleh Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi bersama jajaran. Pada kesempatan tersebut Gubernur Erry menawarkan dan memaparkan berbagai peluang investasi kepada Dubes RRT agar dapat ditawarkan kepada investor dari negaranya. “Banyak proyek potensial yang bisa digarap oleh investor di antaranya pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Pengembangan kawasan Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, Kawasan Industri Kuala Tanjung, Pengembangan Bandara Sibisa, pembangunan Taman Bunga di sekitar Danau Toba, pembangunan jaringan kereta api Pematang Siantar-Parapat, serta Siantar-Rantauprapat-Duri-Dumai, ada juga proyek pembangunan jalan tol Tebingtinggi–Pematangsiantar dan Tebingtinggi-Rantauprapat-Kuala Tanjung, pembangunan LRT di Medan, pengembangan wisata kawasan Danau Toba,” tutur Gubernur Erry.
*Investasi*
Pemerintah memang sedang gencar menarik investor dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur, termasuk proyek-proyek potensial di Sumatera Utara. Dalam kunjungan ini Deputi bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin didampingi Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik Rusli Rahim, Kepala Bidang Industri Dasar sekaligus anggota Sekretariat _Global Maritime Fulcrum – Belt Road Initiative_ (GMF-BRI) Irland Dt.Bosa, Kepala Bidang Logistik Bidang Kemaritiman Lukijanto dan Tenaga Ahli GMF – BRI Hotasi Nababan mendorong kelanjutan kerja sama agar dapat mengalirkan investasi segar untuk pembangunan Sumatera Utara.
“Kita memantau status proyek-proyek yang ditawarkan dalam program BRI di Sumut. Apakah sudah _clean and clear_. Keberadaan _feasibility studies_ dan _masterplan_. Fasilitas-fasilitas yang diperoleh (investor) baik fiskal maupun non-fiskal dan skema pembiayaan proyek,” ujar Lukijanto.
Setelah Medan, Tim Kemenko Maritim dan Delegasi Tiongkok melakukan pertemuan dengan Bupati Samosir, Rapidin Simbolo (2/2). Dalam pertemuan ini Dubes Xiao Qian menyampaikan undangan dari Kedutaan RRT kepada pemerintah Indonesia, khususnya yang terkait dalam kerja sama BRI untuk menghadiri _China International Expo_ yang akan diselenggarakan di kota Shanghai. Momen ini bisa menjadi ajang untuk mempromosikan produk dan jasa serta peluang investasi termasuk wisata.
Kepala Bidang Industri Dasar, Irlan juga menambahkan bahwa Kepala Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT) dalam waktu dekat akan mengundang asosiasi travel China ke Danau Toba, “BOPDT akan mengundang asosiasi travel China ke Danau Toba. Pak Dubes juga mendapat kehormatan, _diulosi_ oleh Bupati Samosir. Beliau juga sangat terkesan dengan Danau Toba”.
Mangulosi adalah kegiatan memberi Kain Ulos, Kain Tenun Suku Batak yang disebut dengan Ulos.
Mangulosi merupakan acara adat Batak yang penting. Kegiatan memberi Kain Ulos yang diberikan oleh hula-hula adat yang dimaksudkan untuk melindungi yang diberi Ulos dari hal-hal yang buruk.
Setelah kunjungan ini, pemerintah Indonesia melalui Kemenko Maritim berharap pihak Kedutaan China dapat menyampaikan kesiapan proyek- proyek yang ditawarkan berikut kemudahan – kemudahan yang ada.