Beranda Airport Eksistensi Bandara Mozes Kilangin Sukses Jadi Gerbang Udara Papua

Eksistensi Bandara Mozes Kilangin Sukses Jadi Gerbang Udara Papua

BERBAGI
Eksistensi Bandara Mozes Kilangin Sukses Jadi Gerbang Udara Papua

Mimika, Haloindonesia.co.idProvinsi Papua Tengah menjadi salah satu provinsi terbaru di Indonesia. Papua Tengah yang beribukota Nabire, dibentuk pada tahun 2022 hasil pemekaran dari Provinsi Papua. Saat ini, Papua Tengah sedang bergeliat melakukan pembangunan.

Salah satu modal pembangunan adalah terjalinnya konektivitas antar wilayah dan daerah, baik menuju dan keluar dari Papua Tengah. Konektivitas dan aksesibiltas akan meningkatkan pergerakan orang dan distribusi barang yang berdampak pada laju perekonomian masyarakat.

Salah satu pintu gerbang konektivitas adalah Bandar udara (bandara), seperti Bandar Udara (Bandara) Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Bandara yang memiliki kodea TIM ( IATA) dan WAYY (ICAO), mampu menunjukan eksistensinya sebagai pintu gerbang menuju dan dari Provinsi Papua Tengah.
Eksistensi Bandara Mozes Kilangin Sukses Jadi Gerbang Udara Papua
Kepala Bandara Mozes Kilangin Soekarjo, mengatakan, perkembangan jasa angkutan udara di Bandara Mozes Kilangin saat ini sangat berkembang dengan pesat. “Hal ini di dukung dengan adanya percepatan perkembangan dan pemerataan ekonomi dalam upaya menurunkan disparitas harga di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan,” ujar Soekarjo, melalui keterangan resmi kepada Halo Indonesia, Jumat (21/7/2023).

Selain itu, lanjut dia, letak geografis Bandara Mozes Kilangin yang strategis sehingga dijadikan sebagai bandara hub penumpang dan barang serta menjadi pintu gerbang Papua, khususnya Provinsi Papua Tengah. “Adanya tambang terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Mimika secara tidak langsung juga mempengaruhi perkembangan Bandara Mozes Kilangin Timika,” kata Soekarjo.

Ragam Jasa Layanan Udara
Untuk saat ini Bandara Mozes Kilangin Timika melayani jasa penerbangan niaga berjadwal (Schedule Flight), Niaga Tidak Berjadwal (Charter Flight) dan Penerbangan Subsidi Perintis Angkutan Udara dan Kargo. “Frekuensi penerbangan dan pergerakan penumpang pada Tahun 2022 di Bandar Udara Mozes Kilangin Timika mencapai 417.460 orang (Penumpang Berangkat dan Penumpang Datang) dan dengan 25.934 pergerakan pesawat Take-off dan Landing di Bandar Udara Timika,” terang Soekarjo.

Di tahun ini 2023, dia menambahkan,  frekuensi penerbangan dan pergerakan penumpang akan diproyeksikan pergerakan penumpang sebanyak ±720.000 orang (Penumpang datang dan Penumpang Berangkat) dengan estimasi 70.400 pergerakan pesawat Take-off dan Landing.

Pengelompokan Maskapai dan Rute yang dilayani di Bandar Udara Mozes Kilangin Timika untuk Penerbangan Berjadwal terdapat 5 Maskapai yang beroperasi, yaitu Batik Air, Lion Air, Wings Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air.

Sedangkan untuk Penerbangan Subsidi Perintis Angkutan Udara dan Kargo Udara terdapat 3 Maskapai yang beroperasional, yaitu Asian One Air, Susi Air, dan Trigana Air. Untuk Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal dilayani maskapai yang beroperasional, seperti Airfast Indonesia, Reven Global Airtranspor, MAF, AMA, Sayap Garuda Indah, Alda Air, Smart Air, Rimbun Air, Sam Air, Nasional Global Aviasi, Pelita Air, Intan Angkasa, Jayawijaya, dan Tri MG.

Program Pengembangan Bandara
Menurut Soekarjo, untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa angkutan udara, Bandara Mozes Kilangin memiliki beberapa program pengembangan, seperti Pembangunan Ruangan Expedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), Pembangunan Fasilitas Kesehatan di Lingkungan Bandar Udara, Pembangunan Apron Maintenance, Pembangunan Hanggar Perawatan, dan Pembuatan Parkir Inap.

“Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 241 Tahun 2023 tanggal 7 Juli 2023, menetapkan Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Mozes Kilangin Timika sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum diharapkan Bandar Udara Mozes Kilangin dapat menjadi Bandar Udara Terbesar di Papua yang tanggap dan dapat memberikan Pelayanan yang prima terhadap pengguna Jasa Transportasi udara serta memiliki daya saing dengan bandara2 besar lainnya yang ada di Indonesia dengan mewujudkan 3s + 1c ( safety, security, services, compliance),” pungkas Soekarjo.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.