
HaloIndonesia – Gedong Songo Royal Culture yang diselenggarakan Kawitan Amarta Bumi Kendal, di dalam area Candi Gedong Songo dibuka dengan kirab budaya.
Acara Kirab dimulai dari Joglo Laras menuju lokasi acara yang berada di area Candi Gedong Songo sejauh 288 meter. Di barisan depan ada penari kuda lumping sebanyak 10 orang. Lalu disusul dengan barisan pembawa alat musik berupa gong, dan ada prajurit wanita.
Setelah itu ada Ratu Sima yang memegang tongkat diikuti dayang-dayang pengawal. Kemudian barisan raja-raja nusantara dari seluruh Indonesia. Sedangkan di barisan terakhir ada perwakilan tokoh agama lintas agama,Islam,Kristen,Kong Hu Cu, Hindu.
Kemudian acara dilanjutkan dengan tari Topeng Getak dari Kerajaan Pamekasan.
Lalu doa empat kiblat papat, yaitu doa dari empat penjuru arah. Sri Anglung Prabu Punto Djoyo Negoro Cokro Buono Giri Noto, ketua umum majelis adat Budaya Kraton Nusantara.
Sri Anglung Prabu Punto Djoyo Negoro Cokro Buono Giri Noto, ketua umum majelis adat Budaya Kraton Nusantara. “Semoga dengan acara ini kita dapat merefleksi diri bahwa leluhur kita hebat, mari kita bangkitkan dan hormati kebudayaan kita. Dan mari melestarikan adat kebudayaan sebagai jati diri untuk tonggak kehidupan,” ucap Sri Anglung Prabu Punto Djoyo Negoro Cokro Buono Giri Noto, ketua umum majelis adat budaya kraton nusantara.
Acara yang dihadiri raja-raja dari kerajaan Nusantara, mulai dari Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bali, Sulawesi, Sumedamg, Pamekasan.
Kemudian ada pemika agama dari Islam, Kristen,Hindu,Buddha dan Kong Hu Cu.
Acara dilanjutkan pembacaan ikrar raja-raja nusantara, doa lintas agama dan ruwatan.
Selain sebagai rasa syukur dan meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, acara ini bertujuan mengenalkan kebudayaan asli dan pariwisata di daerah Bandungan Semarang.
Baca Juga : Confidence Raih Penghargaan Rekor Muri