Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kabupaten Sumba Timur yang menjadi bagian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berbenah dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, laju pembangunan dalam beberapa tahun terakhir mendapat tantangan dari pandemi Covid-19.
Bupati Kabupaten Sumba Timur, Drs Khiristofel Praing, M.Si, mengatakan, laju pembangunan di Kabupaten Sumba Timur mengalami hambatan akibat dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-10. “Pembangunan di Kabupaten Sumba Timur mengalami penurunan akbiat dana atau anggaran tersedot cukup besar untuk penanganan pandemi Covid-19. Saya masih bersyukur hingga saat ini di Sumba Timur tidak ada lagi penderita Covid-19,” ujar Khiristofel, di Gelaran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo (AEO) yang di laksanakan di Balai sidang Jakarta Convention Center, pada 20-22 Juli 2022 lalu.
Di sisi lain, menurut dia, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi NTT yang terus berkomitmen mengembangkan bandara. “Akan tetapi, pemerintah kabupaten masih memilii pekerjaan untuk melakukan pendekatan untuk memperpanjang runway,” kata Khiristofel.
Menurut dia, kehadiran bandara dapat mendukung sektor pariwisata yang nantinya akan berujung pada peningkatan pemberdayaan perekonomian masyarakat di Sumba Timur. “Sumba Timur memiliki potensi destinasi wisata dan budaya yang lengkap. Jika berkunjung ke Sumbawa Timur para wisatawan dapat menikmati beragam potensi wisata yang menarik,” imbuh Khiristofel.
Dalam membangun Sumba Timur, menurut dia, tidak hanya bertumpu pada kekuatan Pemerintahan Kabupaten Sumba Timur. “Perlu dukungan dan perhatian dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dalam konsepm menghadrikan good governancehaus memiliki 3 elemen, yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil. Kolaborasi 3 elemen ini yang kami butuhkan. Dan pemerinatahn kabupaten Sumba Timur sudah melalukan kolabari ini,” pungkas Khirisofel. (***)