
Lanny Jaya, Haloindonesia.co.id – Beribukota di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya baru terbentuk sekitar 12 tahun silam. Berada di ketinggian antara 1.800 sampai 2.300 mdpl, udara Lanny Jaya lumayan dingin. Di malam hari suhu bisa turun sampai 8°C. Di siang hari, matahari sebenarnya cukup menyengat dan terik, tapi karena berada di pegunungan dengan hembusan angin sepoi-sepoi, teriknya matahari tidak terlalu terasa Rata-rata suhu di siang hari 18-21°C.
Berlokasidi ketinggian, Lanny Jaya memiliki keindahan yang luar biasa. Ke mana mata memandang, di sana juga keindahan alam itu nampak. Bukit yang tegak berdiri menantang, sambung menyambung dengan mahkota atau kalung kabut. Hijau di mana-mana, di selimuti kabut tipis berwarna putih dan latar birunya langit di belakang. Benar-benar indah.
Di lembah-lembah, terhampar beberapa Honai dengan halaman yang lapang. Suasana terasa sangat damai, hanya ada suara alam dan desir angin sejuk yang membelai wajah. Di malam hari, suara binatang malam akan jadi lagu yang mengiringi kabut tipis yang memeluk. Benar-benar malam yang syahdu.
Sebagai daerah yang relatif baru, pembangunan juga gencar dilakukan. Akses transportasi pun memegang peranansangat penting untuk menjangkau Tiom. Kehadiran Bandara Tiom menjadi bukti komitmen hadirnya pemerintah di tengah masyarakat pedalaman. Bandara Tiom yang memiliki panjang runway 700 meter x 18 meter ini menjadi pintu gerbang utama Lanny Jaya
Mobilitas masyarakat semakin di mudahkan apalagi mengingat saat ini Bandara Tiom telah melayani operasional penerbangan subsidi perintis Sentani-Tiom, Tiom-Sentani, sekali seminggu dengan maskapai Susi Air. Walaupun aktivitas penerbangan sempat dihentikan beberapa bulan sebagai dampak pandemi COVID-19, namun pengerjaan pemeliharaan sisi udara dan darat, serta beberapa pekerjaan fisik tetap di rampungkan. Walaupun demikian, SOP pencegahan penyebaran COVID-19 tetap dilaksanakan secara ketat dan disiplin.
“Akibat pandemi, penerbangan dari dan ke Tiom sempat dihentikan selama beberapa waktu. Penerbangan kembali diaktifkan pada Januari 2021 sejalan dengan beroperasinya rute perintis baru Sentani – Tiom -Sentani, yang tahun – tahun sebelumnya dilayani dengan rute Wamena – Tiom – Wamena. Untuk rute baru Sentani – Tiom – Sentani mulai tahun 2021 baru mendapatkan satu kali flaigh satu minggu. Dengan satu flaigh satu kali satu minggu ini sangat kurang karna banyaknya antrian penumpang dari dan ke Tiom – Sentani . hal ini disebabkan selain harga subsidi sangat terjangkau juga dengan waktu yang sangat singkat kurang lebih satu jam di bandingkan bila harus melalui Sentani – Wamena – Tiom yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih satu jam penerbangan dan tiga jam perjalanan darat dari Wamena – Tiom.”papar Markus Roni, Kepala Bandara Tiom, saat ditemui Redaksi Halo Indonesia di ruang kerjanya, awal Februari 2021.
Komunikasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan. Pihak Bandara Tiom selalu berkoordinasi dengan bupati bersama jajarannya. Persetujuan dioperasikannya rute perintis Sentani-Tiom-Sentani oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub adalah realisasi dari komunikasi dan koordinasi tersebut. “Ke depan tidak tertutup kemungkinan ada penambahan rute. Hal tersebut terkait dengan kebutuhan mobilitas perekonomian masyarakat di Tiom, Lanny Jaya Kami terus melakukan komunikasi terbuka dengan pemerintah daerah, Polres, Kodim, Dandim, dan jajaran pemerintah lainnya. Untuk mendukung peningkatan roda perekonomian kami sedang mengusulkan untuk mendapatkan penerbangan subsidi angkutan kargo dari Sentani – Tiom, guna mendapatkan barang dengan harga yang relatif murah/harga subsidi.” kata Markus Roni.
“Semoga Bandara Tiom dapat terus memberikan layanan jasa transportasi terbaik, aman, nyaman, selamat. Harapannya semakin banyak rute-rute baru yang dibuka untuk memberi kemudahan bagi masyarakat sehingga akses transportasi udara dapat dijangkau dengan harga yang juga terjangkau,”tambah Markus Roni.
Memberi yang Terbaik di Tengah Keterbatasan
Distrik Tiom merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Lanny Jaya. Berbagai pembangunan mulai digalakkan baik pembangunan fisik maupun non fisik. Pembangunan jalan sebagai akses menuju luar dan dalam kota mulai digalakkan. Fasilitas kesehatan dan pendidikan dibangun di Distrik Tiom. Walaupun demikian, memang masih ada keterbatasan dalam fasilitas, seperti akses komunikasi dan jaringan listrik. Di beberapa wilayah, masyarakat juga masih harus menghemat air karena akses akses mendapatkan air bersih di Distrik Tiom masih sulit.
Dengan segala keterbatasan tersebut, bagi Markus Roni yang mulai bertugas di Bandara Tiom tahun 2020 ini, tidak menjadi alasan untuk tidak bekerja maksimal. “Walaupun jaringan komunikasi seperti internet dan listrik belum berjalan maksimal, harus tetap berdedikasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Prinsipnya, masing-masing personel harus memahami, melaksanakan tugas dengan baik, bekerja ikhlas, tulus, jujur dan tuntas” tegas Markus Roni
Sebagai pemimpin, Markus Roni siap memberikan arahan. Baginya dialog dan komunikasi terbuka dalam bekerja sangat penting. “Bila ada kendala, silakan dikomunikasikan. Jika merasa nyaman dikomunikasikan dengan rekan kerja, silakan. Saya sendiri terbuka jika ada yang perlu didiskusikan terkait pekerjaan. Semua pegawai harus bisa merampungkan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,”katanya.
Di sisi lain, pria yang hobi membaca ini menuturkan bahwa keluarga adalah support system yang juga memotivasinya untuk bekerja memberikan hasil yang terbaik. “Agar yang kita kerjakan bisa memberikan dampak positif, kita juga harus dikelilingi oleh hal-hal yang positif. Pola pikir kita juga harus positif. Sebagai pemimpin, kita juga harus dituntut bisa menjadi contoh positif dan menularkan hal-hal yang baik,”tambahnya.