Jakarta, Haloindonesia.co.id – Suzuki Jimny 5 Pintu telah rilis di pameran Di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Kendaraan tersebut, yang diimpor utuh atau CBU dari India.
Mobil ini di bandrol dengan harga mulai dari Rp 462 juta hingga Rp 478,6 juta, termasuk biaya on the road di Jakarta.
Namun, tenaga penjual di IIMS 2024 tidak sepenuhnya mengikuti harga tersebut sebagai pedoman. Bahkan, mereka menetapkan harga kendaraan yang jauh lebih tinggi dalam kesempatan tersebut.
Diduga terjadi tindakan penipuan oleh tenaga penjual mobil baru terhadap calon pembeli. Kali ini, mereka mencari calon pembeli untuk Suzuki Jimny 5 pintu.
Karena pasokan yang terbatas dibanding permintaan yang tinggi, SUV yang baru diluncurkan di pameran IIMS 2024 ini dijual di atas harga yang seharusnya.
Hal tersebut membuat mobil terbaru dari Suzuki ini menjadi barang yang diminati secara besar-besaran. Minimnya pasokan dibanding besarnya peminat, membuat produk terbaru Suzuki ini menjadi bahan ‘gorengan’ publik.
Lantaran, ketika mobil dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga resmi.
Seperti yang sudah diketahui, saat peluncuran, mobil ini dijual dengan harga mulai dari Rp 462 juta untuk tipe MT hingga Rp 478,6 juta untuk tipe AT Two Tone.
Namun, karena banyaknya pemesanan untuk Jimny, beberapa penjual memanfaatkan situasi ini dengan tidak benar.
Kemudian, para penjual menawarkan harga kendaraan yang jauh lebih tinggi, naik hingga Rp 50 juta dari harga on the road-nya, dengan kisaran harga antara Rp 492 juta hingga Rp 528,6 juta.
Dalam perhitungan, varian tertinggi dari Jimmy bahkan hanya memiliki selisih harga Rp 35,6 juta dengan Toyota Fortuner tipe 4×2 2.4 G M/T Diesel yang dijual seharga Rp 564,2 juta.
Sayangnya, banyak penjual di IIMS 2024 tidak mengikuti harga tersebut sebagai panduan. Bahkan, dalam kesempatan tersebut, mereka menetapkan harga kendaraan yang jauh lebih tinggi.
Menanggapi hal itu, Direktur Pemasaran PT SIS, Harold Donnel menyatakan bahwa Suzuki Jimny 5 Pintu memang merekomendasikan harga mulai dari Rp462 juta. (HES)
