GRESIK, HaloIndonesia – Dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, Presiden RI Joko Widodo diagendakan akan meresmikan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik dan sejumlah kapal pada Jumat (9/3). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Kamis (8/3) sore meninjau langsung kesiapan lokasi peresmian.
“Besok (9/3) itu diresmikan 2 hal, satu itu industrial estate dan kapal pendukung tol laut terdiri dari kapal kontainer, kapal ternak, kapal perintis, kapal navigasi dan kapal pelatihan,” kata Menhub Budi di Pelabuhan Manyar di kawasan JIIPE.
Menurut rencana terdapat sedikitnya 10 kapal yang akan diresmikan, 1 kapal perintis 2.000 GT, 5 kapal perintis 1.200 GT, 2 kapal kontainer 100 TEUs, 1 kapal ternak, dan 1 kapal latih milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan.
Menhub mengungkapkan pada kesempatan pertemuan dengan Presiden esok pihaknya akan melaporkan terkait kesiapan rencana pengoperasian sejumlah kapal dalam waktu dekat.
“Kapal perintis kalau yang sedang kita bangun ada 50, yang bulan April siap sekitar 40 kapal sudah ada di seluruh Indonesia, ada yang di Kalimantan, Batam, Sulawesi. Secara khusus kapal perintis yang ada di sini akan kita operasikan untuk operasi angkutan lebaran, dari Jakarta-Semarang, Jakarta-Surabaya. Ini juga untuk mendukung tol laut,” jelasnya.
Diakui Menhub saat ini Pelabuhan Manyar di kawasan JIIPE sudah berfungsi secara profesional hanya saja saat ini pelabuhan ini belum fokus ke pengangkutan kontainer. Akan tetapi Menhub optimis dalam 5 tahun ke depan pelabuhan di kawasan JIIPE akan menjadi pelabuhan yang dapat menampung jumlah logistik yang banyak.
Terkait program tol laut, dijelaskan Menhub baru-baru ini pihaknya telah melakukan tender terhadap trayek tol laut dengan perusahaan swasta. Menhub menyebut dengan keikutsertaan swasta dalam program tol laut dapat menekan biaya yang cukup signifikan.
“Ada suatu berita baik kemarin tender kapal tol laut itu dengan kita buka dengan swasta ada perbedaan harga yang baik jadi cukup signifikan, sampai 40 % lebih efisien,” ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah mengevaluasi program tol laut melalui 2 skema yaitu skema lama, pengoperasian kapal tol laut oleh PT Pelni dan skema kedua yaitu pemerintah membayar kontainer yang berisi muatan.
“Kita hanya bayar kontainer mengirim ke suatu tempat artinya yang kosong tidak kita bayar dan bagi dunia usaha karena mereka juga ada lintasan di sana ini kan menambah occupancy jadi occupancy-nya naik, efisiensi terjadi kita dapat lebih murah juga,” ucapnya.
Selain bertujuan untuk menekan harga kebutuhan khususnya di Indonesia Timur, Menhub berharap dengan adanya program tol laut ini dapat membuat suatu keekonomian baru di daerah.
Turut mendampingi Menhub Budi diantaranya Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Kepala BPSDMP Djoko Sasono, dan sejumlah pejabat terkait. (GD/TH/LP/BI)