
Nias Selatan, Haloindonesia.co.id – Kabupaten Nias Selatan merupakan hasil pemekaran wilayah otonom di tahun 2003. Dalam perjalanan waktu, Nias Selatan selama 19 tahun telah melakukan berbagai pembangunan, seperti di sektor pariwisata. Pembangunan sektor pariwisata dilakukan dengan membangun akses jalan menuju destinasi surfing bertaraf internasional di Pantai Sorake, Jalan menuju Desa Cagar Budaya Nasional Desa Bawomataluo dan destinasi wisata lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Nias Selatan Son Giawa mengatakan, Nias Selatan terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata agar lebih maksimal dalam memanfaatkan potensi destinasi wisata bagi kesejahteraan masyarakat. “Wilayah Nias Selatan yang cukup luas dan menarik membuat sektor wisata berkembang cepat. Tidak heran jika banyak pengunjung yang selalu datang tiap tahun hanya untuk melihat pemandangan indah yang ada di sana, diantaranya Teluk Rusa, Pantai Lagundri, Desa Wisata Hilisimaetano, Pulau Tello, Pulau Sibele, Jembatan O’ou, Pantai Merah, Air Terjun Humogo, Air Terjun Mandrowe, Masjid Agung Ar-Rahman, Taman Doa Bunda Maria, dan Pantai Hilitasaro Toma,” ujar Son, kepada Halo Indonesia, beberapa waktu lalu.
Andalan wisata di Nias Selatan adalah Desa Bawomataluo yang memiliki beragam pusaka budaya yang dulu dimiliki oleh para leluhur masyarakat Nias yang masih disimpan dan dilestarikan hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah omo hada alias rumah adat tradisional terbuat dari kayu namun tanpa paku, terdapat situs megalitikum, pelestarian tari-tarian, hingga atraksi lompat batu alias hombo batu. Tidak heran, atraksi-atraksi tersebut menjadi magnet bagi para pelancong untuk singgah di desa di atas bukit ini.
Son mengakui ada sejumlah tantangan di Nias Selatan, yaitu kesiapan infrastruktur transportasi dan pengembangan oleh-oleh khas Nias Selatan. “Meskipun sudah ada beberapa oleh-oleh khas Nias Selatan yang dipromosikan akan tetapi belum ada yang menjadi ikon khas oleh-oleh Nias Selatan. Ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk terus meningkatkan potensi wisata kuliner khas yang dimiliki wilayah ini. Sebab Nias Selatan memiliki jumlah pulau sekitar 101 pulau yang memiliki beragam potensi wilayah untuk dikembangkan,” jelas dia.
Dengan keterbatasan anggaran, lanjut dia, Nias Selatan membutuhkan perhatian dari Pemerintah Pusat, khususnya meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi darat, laut dan udara, khususnya pembangunan Bandara Silambo. “Semoga pembangunan Bandara Silambo dapat segera diwujudkan untuk membuka akses menuju daerah lain menjadi lebih singkat, dan diyakini akan mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Nias Selatan,” pungkas Son. (***)