
Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) membahas pengembangan ekosistem digital ekonomi kreatif melalui kekayaan intelektual atau Intellectual Property (IP) asli Indonesia. Salah satunya yaitu IP balapan pertama di Indonesia.
Pembahasan itu berlangsung di Menara Merdeka, Jakarta pada Rabu, 15 Januari 2025 antara Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar bersama Sekuya dan Radical Motorsport. Sekuya merupakan perusahaan gim Web3 asal Indonesia yang mengembangkan gim dan dunia virtual bergenre anime, sedangkan Radical Motorsport adalah perusahaan yang memproduksi mobil sport dan mobil balap ringan berperforma tinggi.
Pertemuan tersebut membahas Indonesia Legends dan Web3 Racing Legends (W3RL) sebagai IP atau kekayaan intelektual balapan pertama di Indonesia. Baik Sekuya maupun Radical Motorsport tidak asing dengan Kemenekraf karena keduanya pernah berkolaborasi dengan Kemenekraf untuk peluncuran logo baru Ekraf bersama 3 IP lokal lainnya di Sirkuit Mandalika, Lombok pada 8 Desember 2024.
“Dari ekrafnya sendiri, kesempatan yang bisa kita pikirkan adalah Mandalika sebagai trek balapnya. Kita juga bisa kolaborasikan dengan event TMII dan Ancol untuk taruh simulatornya,” ujar Wamenekraf Irene.
“Kita ingin juga di event-event seperti Piala Presiden konsisten ada gim lokal,” imbuh Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam yang juga mengikuti pertemuan itu.
Kolaborasi ini menjadi yang pertama di Indonesia menggabungkan dunia virtual dan dunia nyata di mana juara kompetisi balapan virtual dengan simulator akan berkesempatan mengendarai mobil balap di sirkuit Mandalika. Selain itu aktivasi kegiatannya akan digarap oleh Indonesia Legends dimulai dari peluncuran jaket balap sebagai merchandise yang bisa dibeli masyarakat.
“Menurut kami, ide ini selain original, juga sangat diperlukan masyarakat Indonesia khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif karena banyak sekali talenta di luar sana yang sebetulnya membutuhkan program dan kampanye seperti ini,” kata Denda Hendro selaku Direktur Kreatif Radical Indonesia yang ditemani Hilman Sani selaku Direktur Business Development Radical Indonesia Hilman Sani.
Kemenekraf mendorong kolaborasi ini karena Sekuya sebagai kekayaan intelektual Indonesia dimulai dari fesyen terbukti sudah bisa hadir di kancah dunia. Sekuya sendiri optimistis dengan kolaborasi ini.
“Dan ini merupakan kampanye pertama yang menggabungkan gamers dan racers di Indonesia,” kata Co-Founder dan CEO Sekuya yaitu Joshua Budiman.
“Menariknya, ini sudah didukung dari berbagai macam proyek dan jenama dari Dubai, Inggris, Amerika, Jepang dan Singapura. Ini menunjukkan semangat yang luar biasa dari jenama Indonesia bisa dilirik luar negeri,” imbuh Joshua.