Tasikmalaya, haloIndonesia 2 Desember 2017 – Kementerian Pariwisata menyelenggarakan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya pada Sabtu (2/12), sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan peran aktif masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif di kawasan tujuan pariwisata.
Acara dibuka dengan penyerahan simbolis alat kebersihan oleh Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenpar Oneng Setya Harini, yang dihadiri dan disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, SE.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang mengundang sejumlah narasumber antara lain Kapolres Kabupaten Tasikmalaya AKBP Anton Sudjarwo, Komandan Kodim kabupaten Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad, dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Erry Purwanto.
Adapun diskusi membahas topik mengenai kebijakan nasional pariwisata dan pengembangan sadar wisata dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia, peran serta masyarakat dalam menciptakan keamananan dalam rangka meningkatkan daya saing pariwisata dan kunjungan wisatawan, peran TNI dalam pembangunan pariwisata, serta peranan legislatif dalam pembangunan pariwisata di Tasikmalaya.
“Peran aktif masyarakat diperlukan untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam kepariwisataan Indonesia. Hal ini dimaksud untuk tercapainya target kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik pada 2019, yaitu 20 juta wisatawan asing dan 275 juta wisatawan nusantara,” ujar Oneng.
Partisipasi dan dukungan aktif masyarakat, menurut Oneng, dibagi menjadi dua yaitu masyarakat sebagai tuan rumah (host) dan masyarakat sebagai wisatawan (guest). Sebagai tuan rumah peran dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan iklim Sapta Pesona mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan
kepariwisataan di wilayah tersebut.
Sementara sebagai wisatawan, masyarakat mampu mengenali potensi kepariwisataan Indonesia sekaligus menggerakan mata rantai kepariwisataan suatu daerah.
Iklim Sapta Pesona merupakan kondisi lingkungan yang ideal meliputi tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. “Dalam pengimplementasiannya diharapkan setiap unsurnya dapat diterapkan pada pengembangan dan pengelolaan objek serta daya tarik wisata dan lingkungan kepariwisataan,” jelas Oneng.
Pentingnya sinergi berbagai pihak mulai dari masyarakat, TNI, hingga legislatif dalam memajukan sektor pariwisata sejalan engan konsep pentahelix yang digaungkan Menpar Arief Yahya. Untuk memajukan sektor pariwisata dibutuhkan kerja sama sejumlah pihak seperti Academics, Business, Government, Community, dan Media.
Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, SE bahwa potensi Tasikmalaya yang unggul dengan industri kreatifnya mampu menjadi daya tarik pariwisata tersendiri.
Sejak dulu Tasikmalaya terkenal dengan produk kreatifnya seperti kain bordir, batik, payung tradisional, serta sendal kelom, dan produk-produknya sudah di ekspor. “Jadikan Tasikmalaya sebagai destinasi akhir tujuan wisata, bukan lagi hanya sebagai kota singgah. Ke depan agenda-agenda kegiatan pariwisata bisa menunjang atraksi yang dapat menarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara,” ujar Ferdiansyah, mengapresiasi para tokoh masyarakat serta seluruh elemen masyarakat yang telah ikut mendukung program Kementerian Pariwisata