Yogyakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Biro Komunikasi menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Fotografi di Yogyakarta sehingga kualitas komunikasi publik yang dihasilkan semakin baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan skill pegawai, terutama di lingkungan Biro Komunikasi, terkait teknik-teknik fotografi sehingga nantinya dapat menghasilkan foto-foto yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sebagaimana diketahui, beberapa tugas dan fungsi Biro Komunikasi berkaitan erat dengan fotografi, seperti dalam pengelolaan media digital dan pelaksanaan produksi konten.
Dalam sambutannya di Innside Hotel by Melia, Yogyakarta, Kamis (29/2/2024), Ni Wayan Giri mengatakan bahwa penyelenggaraan Bimtek terkait tugas dan fungsi di lingkungan Kemenparekraf merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat.
“Sebenarnya, kelas itu ada di dunia nyata dalam keseharian kita, baik yang kita laksanakan untuk Bimtek seperti ini maupun di dalam kehidupan kita bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan teman-teman, rekan kerja, dan siapa pun, itu sebenarnya kita juga belajar. Saya juga belajar dari Bapak Ibu semua, karena hal itu memperkaya diri saya. Kita menjadi satu tim karena kinerja Kemenparekraf itu sejatinya adalah kinerja tim bukan individual,” kata Ni Wayan Giri Adnyani.
Salah satu narasumber kegiatan, Dewi Bukit, yang merupakan seorang fotografer profesional, mengatakan bahwa fotografi berperan sebagai elemen terpenting dalam proses komunikasi karena masyarakat sangat tertarik dengan visual. Fotografi menjadi media yang mempengaruhi komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya fotografi ini, sebuah komunikasi yang efektif dapat terbangun.
“Fotografi memiliki peran khusus untuk membentuk opini publik karena masyarakat lebih mudah memahami gambar atau visual dibandingkan dengan tulisan. Foto juga dapat menjadi media untuk menangkal hoax. Oleh karena itu, fotografi berperan penting dalam mengungkap sebuah peristiwa,” kata Dewi.
Narasumber selanjutnya, Pamungkas Wahyu Setiyanto, yang merupakan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, menjelaskan kepada para peserta tentang dasar-dasar fotografi jurnalistik.
Menurut Pamungkas, foto jurnalistik yang sempurna mengandung unsur 5w+1h (what, who, where, when, why, how). Selain itu, caption dalam fotografi jurnalisme berperan penting untuk menjadi jembatan dalam menginformasikan ide fotografer kepada pembaca atau penikmat foto, serta untuk mendapatkan keseimbangan antara tulisan dan gambar.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat caption, yaitu kebiasaan pembaca, kebutuhan informasi, saran dan syarat, jangan sok tahu, dan gambarkan yang terjadi,” kata Pamungkas.
Untuk mendapatkan foto yang variatif, dibutuhkan suatu cara yang efektif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah EDFAT (Entire, Details, Frame, Angle, dan Time). Selain itu, dalam pengambilan foto jurnalistik dapat menggunakan teknik general shot, medium shot, dan close up.
Dalam acara Bimtek tersebut, para peserta berkesempatan untuk mempraktikkan pengambilan foto jurnalistik menggunakan metode EDFAT. Melalui metode fun games, para peserta ditantang untuk membuat foto jurnalistik dan caption dalam waktu 30 menit yang hasilnya akan dinilai oleh kedua narasumber. Panitia kegiatan menyediakan hadiah bagi tiga (3) foto terbaik.
Acara Bimtek ini ditutup oleh Kepala Biro Komunikasi kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengapresiasi pelaksanaan Bimtek Peningkatan Kompetensi Fotografi, yang diselenggarakan dengan konsep casual mengkombinasikan teori dan praktik.
“Saya sangat bangga kita belajar bersama hari ini. Luar biasa, kita sudah belajar teknik EDFAT, kemudian tadi juga komposisi menjadi penting, saya sendiri juga belajar dari apa yang kita lakukan hari ini. Saya ingin apa yang sudah kita dapatkan hari ini bisa terus diasah karena kita sudah memiliki talenta yang luar biasa,” ujar I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.