Beranda Hot News KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN TNI AU SEPAKAT MEMPERCEPAT PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENERBANGAN PULAU...

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN TNI AU SEPAKAT MEMPERCEPAT PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENERBANGAN PULAU JAWA BAGIAN SELATAN

BERBAGI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN TNI AU SEPAKAT MEMPERCEPAT PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENERBANGAN PULAU JAWA BAGIAN SELATAN

Jakarta, HaloIndonesia —  Presiden Joko Widodo pada Rapat terbatas (Ratas) tanggal 8 Januari 2016 telah memberi arahan kepada semua pihak, terutama Kementerian Perhubungan dan TNI Angkatan Udara, terkait  ruang udara di sebelah selatan Pulau Jawa agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan perekonomian nasional tanpa meninggalkan aspek pertahanan dan keamanan negara. Pada saat itu, Presiden memberikan arahan  untuk membuat manajemen operasi bandara enclave sipil dan pemanfaatan ruang udara di Selatan Pulau Jawa secara efisien. Serta pembentukan grand design pengaturan operasi bandara dan ruang udara untuk keperluan sipil dan militer

Selanjutnya dilaksanakan ratas lanjutan pada tanggal 13 Juli 2016, dengan pokok-pokok penyampaian dari Kemenhub terkait implementasi jalur penerbangan pada ruang udara di selatan Pulau Jawa. Serta penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden tentang penggunaan bersama Bandar Udara, Pangkalan Udara dan Ruang Udara.

Terkait dengan hal tersebut di atas, pada Selasa (03/04) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang didampingi oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri serta Direktur PT Angkasa Pura 2 Muhammad Awaluddin  bertandang ke Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna di Markas Besar TNI AU Cilangkap.

Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, tujuan pertemuan ini untuk membicarakan percepatan program infrastruktur yg sdh dicanangkan Presiden Joko Widodo terkait penerbangan di Pulau Jawa, dimana diketahui banyak asset yang dimiliki TNI AU dikawasan ini.

Topik pembicaraan diantaranya terkait memperlancar  beberapa aktifitas yang ada dilapangan. Terutama yang terkait dengan rencana pengoperasian  Lanud  Wirasaba sebagai bandara komersial enclave sipil; terkait tanah trase kereta Bandara Solo yang melewati tanah TNI AU, terkait dengan daerah lingkungan kerja (DLKR) Bandara Wiriadinata Tasikmalaya; terkait training area TNI AU di atas calon Bandara Kulon Progo; serta teknis navigasi udara di atas calon Bandara Kediri.

“Operasional penerbangan di Pulau Jawa ini memang banyak berkaitan dengan TNI AU. Baik itu terkait sisi darat seperti penggunaan Pangkalan Udara (lanud) TNI AU sebagai bandara bersama sipil, serta sisi udara terkait penggunaan ruang udara yang selama ini banyak dipakai TNI AU sebagai training area. Jadi memang kami harus selalu berkoordinasi agar pelaksanaannya lancar dan sesuai target yang dicanangkan,” ujar Budi Karya.

Menhub berharap pertemuan ini memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait penggunaan bersama infrastruktur penerbangan di selatan Pulau Jawa ini. Dengan demikian tujuan utamanya untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut bisa tercapai.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan kesiapannya untuk mempercepat program pembangunan infrastruktur penerbangan di Pulau Jawa bagian selatan, bekerjasama dengan TNI AU.

“Kami telah membuat beberapa rencana kebijakan yang nantinya akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan teman-teman dari TNI AU,” ujarnya.

Beberapa kebijakan tersebut di antaranya terkait rencana operasional pendaratan di Bandara Kulon Progo secara maksimal dari arah barat (RWY 11) membutuhkan relokasi WID22 (Danger area Ambal). Sedangkan dari arah timur (RWY 29) membutuhkan pergeseran  WAR8 (Adisutjipto training area) sektor barat daya yang saat ini digunakan oleh TNI AU sebagaiq training area.

Bandara Gading yang berada dekat Bandara Kulon Progo direkomendasikan hanya  untuk pesawat General Aviation dan unschedule. Sedangkan ruang udara WIR8 digeser ke selatan untuk memfasilitasi training pesawat tempur. Selain itu juga  diperlukan pengaturan APP/TMA yang terpadu untuk mengakomodir traffic di tiga bandara tersebut.

Terkait Bandara Wirasaba, Ditjen Hubud telah merencanakan  beberapa tindak lanjut. Di antaranya di Tahun 2017 sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 20 Miliar di Bandara Tunggul Wulung Cilacap (di Realokasi). Akan dilaksanakan  survey lapangan oleh Direktorat Bandar Udara dan Direktorat Navigasi Penerbangan terkait penetapan status lahan bandar udara dan percepatan pembangunan  serta pengoperasian yang akan diatur melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia. Juga akan dilakukan pembahasan bersama untuk penyusunan Perpres dengan pihak-pihak terkait.

“Letak calon Bandara Wirasaba di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah  sangat strategis, karena berada di tengah-tengah beberapa Kabupaten yaitu Banyumas, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo. Kabupaten Purbalingga saat ini menjadi primadona karena menjadi pusat lalu lintas antar Kabupaten dan menjadi tujuan para Pemilik Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal dalam Negeri (PMDN),” ujar Agus lagi.

Sementara itu terkait Daerah Lingkungan Kerja
(DLKR)  Bandar Udara Wiriadinata Tasikmalaya, telah dilaksanakan pengukuran batas koordinat
DLKR Bandar Udara Wiriadinata yang dilakukan oleh Tim Direktorat Bandar udara, Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, serta Satuan Pelayanan Bandar Udara Wiriadinata Tasikmalaya pada tanggal 2 s/d 3 Agustus 2017.

Terkait DLKR Bandara Wiriadinata ini Ditjen Hubud telah menyampaikan Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) Bandara Wiriadinata melalui Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.AU.105/1/I/DJPU.DBU.2018 tanggal 15 Januari 2018. Dalam surat tersebut diusulkan DLKR seluas ± 47.14 Ha. Usulan DLKR ini untuk mengakomodir perpanjangan landas pacu 1.600 meter dan pembangunan Taxiway dan Apron serta fasilitas sisi darat.  Untuk itu akan ditindaklanjuti dengan penyiapan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan berbagai pihak terkait.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.