Papua, Haloindonesia.co.id – Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah X Merauke sebagai regulator senantiasa mendukung peningkatan jasa layanan penerbangan di wilayah Papua melalui teknis pengaturan, pengendalian dan pengawasan terhadap penyelenggara bandar udara (bandara), badan usaha angkutan udara, maupun operator penerbangan lainnya guna mewujudkan jasa layanan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman.
Kantor Otban Wilayah X Merauke melakukan teknis pengaturan, pengendalian dan pengawasan dengan terbagi kedalam 5 bidang kerja yakni Angkutan Udara, Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Keamanan Penerbangan, Bandar Udara, dan Navigasi Penerbangan.
Kepala Otban X Merauke Asep Kosasih Samapta, mengatakan, selain melaksanakan pengawasan secara rutin dan adapula pengawasan yang dilakukan secara tidak terjadwal ketika ada aduan masyarakat atau ketika ditemukan ketidaksesuaian layanan saat sedang tidak bertugas, “Kantor Otban Wilayah X Merauke juga melakukan Bimbingan Teknis, Sosialisasi serta Focus Group Discussion dengan stakeholder penerbangan,” ujar Asep, kepada Halo Indonesia, di Merauke, Papua, baru-baru ini.
Strategi Hadapi Tantangan
Gangguan keamanan merupakan tantangan terbesar terhadap layanan penerbangan di wilayah Papua. Hingga pertengahan tahun 2023 sudah terjadi lebih dari 5 insiden terkait keamanan penerbangan termasuk penyanderaan pilot Susi Air di Paro, Papua.
Guna menjamin terciptanya keamanan dan keselamatan di wilayah kerjanya, Asep melakukan beberapa langkah dan strategi. Diantaranya, Kantor Otban Wilayah X Merauke rutin melakukan koordinasi dengan BIN daerah dan aparat keamanan ketertiban di wilayah Papua guna mendapat informasi potensi gangguan dan langkah pengamanan dari aparat terkait.
Selain itu, dia menambahkan, Otban Wilayah X Merauke juga turut aktif dalam kegiatan bimtek maupun FGD terkait keselamatan penerbangan. “Salah satunya yaitu FGD Operator maskapai OC 91 dan AOC 135 pada bulan Oktober 2022,” ujar dia.
Menurut Asep, pelaksanaan program DPM sangat berguna untuk peningkatan kompetensi personil lokal terkait weather observer dan radio operator untuk wilayah yang tidak memiliki fasilitas BMKG ataupun pelayanan navigasi.
Menurut Asep, ada juga pelaksanaan program crisis center untuk menjangkau wilayah cakupan bekerjasama dengan pihak bandara departure untuk mengupdate pergerakan pesawat dan kondisi keamanan di daerah sekitar, pelaksanaan sosialisasi atau bimtek terkait pentingnya keselamatan penerbangan serta menumbuhkan budaya keselamatan di seluruh organisasi penyedia jasa dan pelayanan penerbangan. “Melakukan group discussion kepada seluruh pemangku kepentingan, penyedia dan pelayanan jasa penerbangan guna sinergisitas untuk mengutamakan pelayanan dan keselamatan penerbangan,” tutur dia
Peran dan Tanggungjawab
Berdasarkan PM 41 Tahun 2011, tugas dan fungsi Kantor Otoritas Bandar Udara yakni melaksanakan pengaturan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan penerbangan. Dalam implementasinya kantor otoritas bandar udara merupakan perpanjangan tangan dari Ditjen Perhubungan Udara. Sesuai PM 41 tahun 2011, Kantor Otban Wilayah X Merauke masuk kelompok kantor otoritas bandar udara kelas II di mana kepala kantornya dipimpin oleh eselon III.
Melihat dinamika dalam kegiatan penerbangan di Indonesia, maka sedang dilakukan perubahan nomenklatur kantor Otban tahun ini yangg akan berfokus pada penyamarataan status kelas otban, perubahan nama otban, perubahan wilayah kerja, dan perubahan uraian tugas serta fungsi Kantor Otoritas Bandar Udara.
Selama tahun 2022, menurut Asep, Kantor Otban Wilayah X Merauke telah melakukan pengawasan rutin dengan realisasi target kegiatan pengawasan sejumlah 80%. Hasil realisasi tersebut didukung dengan berkurangnya tingkat pelanggaran penerbangan di wilayah Papua. “Berdasarkan Perjanjian Kerja Kantor OBU X Merauke dengan DJPU dan adanya rencana perubahan nomenklatur pada tahun 2023 ini Otban X Merauke berencana untuk melakukan peningkatan intensitas kegiatan pengawasan rutin dan Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Focus Group Discussion dengan stakeholder penerbangan dan pemangku kepentingan di daerah guna peningkatan layanan jasa penerbangan di wilayah Papua,” terang Asep.
Dia menambahkan, harapan kami agar seiring berjalannya waktu, Kantor Otban Wilayah X Merauke dapat mencapai target kerja disetiap tahunnya dan dapat menjadi pendorong bagi stakeholder penerbangan dalam meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan di wilayah Papua.
Rintisan Karir Cemerlang
Asep mengawali rintisan karir dengan menempuh pendiidikan di PLP Curug Co RTL 23 Th 1994. Kemudian berlanjut sebagai Teknisi penerbangan dan Kapoksi di Bandara Padang Kemiling, Bengkulu, yang sekarang bernama Fatmawati Soekarno.
Selanjutnya Asep dimutasi kerja pada Administrator Bandara Soekarno Hatta, sebagai Inspektur Penerbangan merangkap Pejabat Pembuat Komitmen. Kerja keras Asep berbuah manis sehingga ia mendapat promosi ke Kobu II Medan sebagai Kasubag Renkeu, Kasi Kampen Yandar merangkap Pejabat Pembuat Komitmen, menjadi Kepala UPBU Nias Selatan, Kasi Penyidik penerbangan Sipil Direktorat Kampen, Kepala BLU UPBU Kelas I Radin Inten II Lampung, Kepalaa Otband IX Manokwari, dan kini menjadi Kepala Otban X Merauke hingga sekarang.
Asep menyatakan, selama merintis karir di dunia penerbangan, banyak pengalaman yang sudah didapatkannya. “Yang paling menarik adalah ketika menjadi Kepala UPBU dengan pola penyelenggaran BLU, dimana saya dituntut menjadi seorang leader yang mempunyai jiwa Enterpreneur dengan tetap mengedepankan Aspek 3S+1C. Dan pada saat itu saya mendapatkan Penghargaan Pelayanan Prima Utama 2 tahun berturut-turut dan menjadi BLU Bandar Udara KPI terbaik,” jelas pria yang bercita-cita menunanikan Ibadah Haji ini.
Dalam menjalankan setiap amanah tanggungjawab yang diberikan, Asep memiliki motto dalam menuntaskan tanggungjawab dengan menjadikan pekerjaan sebagai ibadah dan dilakukan dengan integritas tinggi dan Ikhlas. “Kita harus memiliki menuntaskan pekerjaan dengan menjaga integritas dan loyalitas. Sebagai pemimpin kita harus mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban setiap karyawan,” tegas pria yang memiliki hobi olah raga, membaca buku, dan menulis berbagai artikel.
Di sisi lain, menurut dia, dukungan keluarga memegang peran yang tidak kalah penting dalam menuntaskan tanggungjawab pekerjaan. “Mendapat dukungan penuh dari keluarga, pengertian dalam situasi yang membutuhkan perhatian dan waktu khusus dalam melaksanakan tugas-tugas. Selain itu, kita harus mampu berkomitmen dengan waktu agar dapat menjaga kualitas pekerjaan,” tutup Asep.