Beranda Frame Labuan Bajo Siap Tawarkan _Nomadic Tourism

Labuan Bajo Siap Tawarkan _Nomadic Tourism

BERBAGI

Labuan Bajo, Halo Indonesia  Sebagai salah satu dari sepuluh destinasi prioritas, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini siap memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan dalam bentuk _Nomadic Tourism_ di samping atraksi wisata komodo dan selam.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut konsep nomadic tourism sebagai solusi sementara untuk selamanya. 

“_Live a board_ yang telah berkembang lima hinga tujuh tahun terakhir di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara itu. Ini bisa jadi solusi amenitas dan juga akses bagi wisatawan nomad. Dulu kita mengenalnya sebagai wisata minat khusus, tapi seiring perkembangan zaman, tren ini menjelma menjadi wisata minat umum,” ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di sela kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Senin, 25 Maret 2019.

Menurut Menpar, untuk membangun destinasi Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun, karena itu ia memutuskan menjalankan solusi sementara yaitu _Nomadic Tourism_.

Lebih lanjut ia berharap pengembangan _Nomadic Tourism_ di Labuan Bajo bisa dipercepat agar mendapat hasil yang lebih baik baik terutama dalam bidang amenitas.

“Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat _diving_ terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep Nomadic Tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan,” jelas Menpar.

Perkembangan amenitas untuk kaum nomad di Labuan Bajo juga semakin banyak. Misalnya dengan kehadiran _Le Pirate boatel, One Tree Hill, The Seraya_, yang merupakan hostel bergaya kekinian untuk _glampacker_ atau kaum pengembara milenial.

Selain itu, sejumlah tempat _glamping_ terlihat mulai muncul di kawasan ini. Di antaranya di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah _social enterprise_ bernama Pulau Bahagia Ekosistem. Terdapat juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia _diving_ di Labuan Bajo.

Untuk wisatawan yang ingin melakukan liburan glamor, mereka dapat mencoba mengarungi pantai-pantai indah dengan menggunakan kapal-kapal mewah seperti Sea Safari Cruise, Salila, Grace Alone, Maluku, Plataran Komodo, dan lain-lain. Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Beberapa selebriti papan atas seperti Gwyneth Paltrow, Katy Perry, dan Valentino Rossi juga pernah _live a broad_ di tempat tersebut.

Ketika semakin banyak pemain menawarkan sensasi _island hopping_ dengan konsep _live a board_, maka hal yang menjadi kunci adalah inovasi pengembangan produk baru. “_Nomadic Tourism_ ini sangat menjanjikan. Wisatawannya juga banyak, dari segi jumlah. Pemain industri baik konvensional maupun _startup_ juga banyak yang masuk ke ranah ini. Namun yang paling penting adalah pemain di ekosistem pariwisata tetap fokus pada inovasi dalam mengemas dan menjual wisata berbasis pengalaman, bukan berbasis komoditas pariwisata biasa” tegas Shana Fatina, Direktur Utama, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores. 

_Nomadic tourism_ sendiri merupakan wisata yang bersifat temporer baik berbentuk akses ataupun amenitas sementara. Strategi ini diharapkan dapat menjangkau destinasi alam potensial di sejumlah kepulauan yang sulit dijangkau, seperti wilayah Labuan Bajo, Maluku, dan sekitarnya.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses