
Sukamara, Haloindonesia.co.id – Kabupaten Sukamara merupakan wilayah kabupaten paling barat yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah. Kabuptaen yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki luas wilayah sekitar 3.827 km² dan berpenduduk sebanyak 63.464 jiwa tahun 2021 (Sensus penduduk 2021).
Kabupaten yang beribukota Kecamatan Sukamara Kota, sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan menjadi beberapa kabupaten baru, diantaranya Kabupaten Sukamara, yang saat ini dipimpin oleh Bupati H. Windu Subagio dan Wakil Bupati H. Ahmadi, S.H.
Bupati Sukamara H. Windu Subagio, mengatakan, saat ini Sukamara memiliki program unggulan pembangunan infrastruktur dan potensi wilayah unggulan. “Salah satu potensi wilayah yang dikembangkan adalah wisata laut. Sukamara memiliki garis pantai sekitar 76 km, diantaranya Tanjung Nipah,” jelas Windu, kepada Halo Indonesia, di Kabupaten Sukamara, beberapa waktu lalu.
Dalam menerapkan strategi dan melaksanakan program pembangunan, Bupati Windu membagi Sukamara menjadi beberapa wilayah pembangunan, yaitu bagian Selatan, Tengah, dan Utara. “Di bagian selatan, kami sedang mengembangkan budidaya udang Vaname. Mulai akhir 2020 hingga sekarang sudah ada 8 petambak yang telah membudidayakan udang Vaname secara sistem intensif dengan produksi yang telah mencapai 350 ton,” jelas dia.
Lanjut dia, udang Vaname telah menjadi komoditas yang berorientasi ekspor dari Kabupaten Sukamara yang dikirimkan ke pabrik-pabrik yang berlokasi di Pulau Jawa, seperti Surabaya dan Jakarta. “Alhamdulillah budidaya udang Vaname sedang menggeliat dan udang Vaname akan menjadi produk unggulan dan utama dari Kabupaten Sukamara,” ucap Windu.
Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam menghadirkan konektivitas dan aksesibilitas antar daerah untuk pergerakan orang dan barang. Saat ini, angkutan udara menjadi sub sektor transportasi yang dianggap paling efisien dan efektif dalam merajut konektivitas antar wilayah di Tanah Air.
Untuk itu, kehadiran infrastruktur bandara sangat penting dalam konektivitas dan aksesibilitas dari dan menuju suatu wilayah. Begitu juga dengan Kabupaten Sukamara yang memanfaatkan potensi bandara untuk mendukung pergerakan orang dan barang dari dan menuju Sukamara.
“Pengembangan dan pembangunan infrastuktur bandara, kami masih meninduk ke Bandara Iskandar, yang terletak di Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, yang berjarak sekitar 100 km dari ke Sukamara dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam melalui jalan darat. Jadi kami harus melalui Kotawaringin Barat, yang merupakan induk sebelum pemekaran wilayah utnuk melakukan penerbangan,” terang Windu.
Lanjut dia, hingga saat ini frekuensi penerbangan masih sangat kurang, terutama ke Jakarta dengan satu kali penerbangan per hari. “Sehingga ketika kami akan ke Jakarta kebagian penerbangan tidak langsung je Jakarta, tetapi terlebih melakukan penerbangan dahulu ke Semarang atau Surabaya dulu baru ke Jakarta. Begitu juga ketika akan kembali ke Sukamara. Kami harus melakukan pemesanan tiket pesawat berkisar 4-7 hari sebelum terbang,” jelas dia.
Dalam melakukan pengembangan potensi destinasi pariwisata, Kabupaten Sukamara melakukan berbagai promosi melalui Dinas Kominfo Kabupaten Sukamara, seperti memanfaatkan media sosial dan sebagainya. “Terutama destinasi pariwisata yang ramai pada saat libur nasional. Dan destinasi wisata di Sukamara sangat tergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Misalkan pada saat musim hujan terjadi banjir maka tempat wisata akan mengalami penurunan pengunjung,” ujar Windu.
Pengembangan Potensi Pariwisata
Pantai merupakan ekosistem laut yang menawarkan daya tarik tersendiri. Panjang Pesisir Pantai di wilayah Kabupaten Sukamara kurang lebih 75 Km, dan terdapat beberapa Destinasi wisata yang sangat menarik antara lain Pantai Jelai, Pantai Cemara Condong, Pantai Tanjung Nipah, Pantai Anugerah dan Pantai Citra. “Dari beberapa Destinasi tersebut yang baru baru berkembang yaitu 3 (tiga Destinasi yang sangat baik untuk dikunjungi, antara lain Pantai Tanjung Nipah, Pantai Anugerah dan Pantai Citra,” ujar Windu.
Menurut dia, selain Wisata Bahari di Kabupaten Sukamara juga terdapat Wisata Alam yang terletak di Desa Jihing Kecamatan Balai Riam, dengan jarak tempuh menggunakan Roda dua atau roda empat kurang lebih 3 jam. Dimana wisata alam tersebut baru diresmikan pada awal tahun 2022.
Pantai Tanjung Nipah memiliki luas 179 ha dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sukamara. Pantai yang dikelilingi oleh pohon cemara udang ini seringkali dijadikan tempat berkemah bagi pengunjung. Selain itu, juga terdapat penyewaan sepeda yang hanya buka setiap sabtu dan minggu. Pantai ini berjarak 78 km dan dapat ditempuh selama 1 jam berkendara dari pusat kota Sukamara. Waktu tempuh untuk berkunjung ke pantai Tanjung Nipah sekitar 1,5 jam dari kota Sukamara.
Tempat wisata pantai Anugerah Sukamara mempunyai daya tarik yang tidak jauh berbeda dengan Tanjung Nipah. Pohon pinus dan fasilitas lainnya juga ditemukan di pantai Anugerah. Gajebo yang berada menjorok ke laut menjadi salah satu fasilitas pembeda. Hanya saja bangunan gajebo tersebut sudah kemakan usia.
Destinasi wisata pantai terdekat dan berada di pusat kecamatan Pantai Lunci adalah Pantai Citra. Pantai Citra berada di tengah pemukiman penduduk desa Sungai Cabang Barat atau sering disebut desa Jorong. Tempat wisata ini mempunyai daya tarik melalui fasilitasnya yakni jembatan panjang yang menjorok ke laut. Fasilitas lain tidak jauh berbeda dari pantai Anugerah dan Tanjung Nipah.
Bukit Jalungga berada di tengah-tengah hamparan perkebunan kelapa sawit rakyat. Bukit ini mempunyai ketinggian 149 meter di atas permukaan laut. Dari bawah hingga atas bukit ditumbuhi pepohonan rindang. Bagian puncak bukit terhampar bebatuan sedimen berwarna coklat kehitaman. Dari puncak mata dimanjakan pemandangan hijaunya area perkebunan yang asri, maupun hunian pemukiman Desa Jihing serta indahnya liukan-liukan jalan.
Bupati Windu berharap, apapun program pembangunan yang dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakat Sukamara. “Masyarakat Sukamara harus mendapatkan hidup yang aman, nyaman, dan berdaya dari sisi ekonomi,” pungkas Windu. (***)