
Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix dalam setiap langkah Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf). Cara yang sama juga dilakukan Kemenekraf demi meningkatkan ekspor produk halal Indonesia.
Dalam beberapa waktu terakhir, Menekraf Riefky menerapkan kolaborasi hexahelix itu melalui audiensi dengan sejumlah pihak. Sebagai tindak lanjut, Menekraf Riefky menerima audiensi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), HIPMI Culinary Indonesia (HCI), dan Sour Sally Group di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta pada Rabu, 19 Maret 2025.
Diawali dengan penandatanganan Master Franchise Agreement Sour Sally dengan investor dari Filipina, Menekraf Riefky menyatakan kehadirannya sebagai bentuk dukungan pengembangan produk halal Indonesia di pasar global. Menekraf Riefky berharap hal ini bisa menjadi contoh bagi jenama-jenama lokal lainnya.
“Tujuan audiensi ini untuk bahas implementasi program dari subsektor kuliner yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia dan menjadikannya sebagai ‘the new engine of growth’,” ujar Menekraf Riefky.
Kolaborasi hexahelix dengan merangkul akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media disebut Menekraf Riefky sangat penting untuk mengembangkan jenama lokal. Menurutnya, Sour Sally dengan langkah terbarunya itu patut diduplikasi produk-produk lokal agar mendunia.
“Kolaborasi hexahelix sangat penting untuk mengembangkan brand lokal. Diharapkan Sour Sally dapat menjadi inspirasi bagi brand-brand lokal lainnya untuk jadi pemain utama di kancah global,” tambah Menekraf Riefky.
Founder Sour Sally, Donny Pramono, sendiri menyebut khusus terkait sertifikasi halal yang dimilikinya di balik ekspansi produk ke pasar internasional. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri halal dunia.
“Kami percaya bahwa sertifikasi halal dan halal lifestyle culture dapat membantu Indonesia menjadi pemain utama di industri halal dunia,” ujar Donny yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Investment HCI.
Menanggapi itu, Haikal Hassan Baras selaku Kepala BPJPH mengapresiasi kesuksesan Sour Sally. Dia menyebut sertifikasi halal tidak hanya menjamin kehalalan tetapi juga membuka peluang ekonomi dan pasar yang lebih luas sekaligus meningkatkan nilai tambah produk.
“Kami apresiasi kesuksesan Sour Sally dalam mengembangkan produk yogurt jadi brand global yang sukses. Ini membuktikan bahwa produk halal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional,” ujar Haikal Hassan yang ditemani Deputi Bidang Kemitraan dan Standarisasi Halal BPJPH Abdul Syakur.
Audiensi ini turut dihadiri Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Ketua HCI Cikhita Virginia. Sedangkan dari Kemenekraf turut hadir Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Kuliner Andy Ruswar, Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Anggara Hayun Anujuprana, serta Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala.