Jakarta, Haloindonesia.co.id – Penerapan teknologi untuk mewujudkan sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Baru menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya. Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar “Sistem Transportasi Cerdas Di Ibu Kota Negara: Pembangunan dan Kebutuhan Penerapannya”, yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) di Jakarta, Selasa (25/5).
“Artinnya peluang untuk memberikan masukan-masukan, dan sekaligus tantangan akan adanya teknologi, ilmu pengetahuan, lahan bisnis, dan lapangan pekerjaan baru. Hal itu menjadi peluang dan tantangan bagi kita untuk membangun sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Baru,” kata Menhub.
Menhub menjelaskan, nantinya moda yang akan beroperasi di Ibu Kota Baru adalah transportasi cerdas dan ramah lingkungan, seperti: kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan autonomous, dan angkutan umum autonomous baik untuk angkutan bus maupun kereta api dengan jenis kereta EMU (Electric Multiple Unit) berkemampuan semi cepat.
Sementara, di sektor transportasi laut maupun udara, juga telah direncanakan penggunaan kapal autonomous untuk kapal penumpang maupun barang, konsep smart port dan traffic separation service. Sedangkan untuk pengembangan bandara mengusung konsep Aerotropolis yang cerdas, terintegrasi, dan memperhatikan etika lingkungan.
“Dalam membangun Ibu Kota Baru, kita harus selalu konsisten untuk melakukan refomasi baik budaya, teknologi, termasuk reformasi di bidang transportasi. Transportasi yang cerdas dan berbasis digital menjadi pilihan, seperti misalnya: kendaraan listrik, yang merupakan satu hal yang sudah kita mulai, tetapi di Ibu Kota Baru akan lebih komprehensif lagi,” tutur Menhub.
Menhub mennambahkan, pengoperasian kendaraan listrik di ibu kota baru ini juga sejalan dengan agenda presiden untuk percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia, seperti yang tertuang dalam Rencana Induk Energi Nasional dan Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Program Percepatan Penyelenggaraan Kendaraan Listrik Berbaterai.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, untuk memperkuat konektivitas di Ibu Kota Baru, beberapa infrastruktur transportasi yang sedang dibangun atau dikembangkan diantaranya yaitu: peningkatan bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Bandara APT Pranoto Samarinda dan pembangunan Bandara Khusus VVIP dan Militer, pelabuhan Semayang Balikpapan, Terminal Peti Kemas Kariangau Balikapapan dan Palaran Samarinda, pembangunan rel kereta api IKN-Balikapapan-Samarinda-Bontang, dan Pengmbangan Kawasan industri Kariangau – Buluminung.
Sementara itu, Kepala Balitbanghub Umar Aris menuturkan, webinar yang diselenggarakan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan serta menyusun bahan rekomendasi terkait pembangunan dan kebutuhan penerapan sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Negara.
Adapun sejumlah pihak yang diundang untuk berdiskusi dalam webinar ini diantaranya: sejumlah lembaga/kementerian terkait, BUMN di sektor transportasi, asosiasi dan komunitas transportasi, para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, serta para peneliti di lingkungan Balitbanghub.