Jakarta, HALO Indonesia – Pembangunan infrastruktur transportasi merupakan salah satu tahap penting untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045 sesuai dengan Visi Presiden Joko Widodo dan Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (3/12).
“Melalui infrastruktur transportasi, roda ekonomi akan terus bergerak dan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Pada ujungnya dapat meningkatkan daya saing bangsa kita,” jelas Menhub Budi.
Pada raker yang bertujuan untuk menyinkronkan Visi Presiden dan Wapres dengan program kerja Kementerian Perhubungan ini, Menhub menyampaikan pembangunan sektor transportasi akan terfokus pada upaya mendukung Pariwisata, kelancaran arus logistik, akses ke daerah Terdepan, Terluar, Terdalam, dan Perbatasan (3TP), serta Ibu Kota Negara Baru (IKN).
Menhub meminta jajaranya untuk fokus dalam perencanaan yang matang untuk menjalankan program-program Kemenhub yang telah diselaraskan dengan visi misi Presiden dan Wapres. Kemudian, ia juga meminta jajaranya untuk memastikan infrastruktur yang dibangun bermanfaat bagi masyarakat.
“Perencanaan harus matang, jangan hanya asal-asalan, kita harus sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta antara satu subsektor dengan subsektor lainnya, dan mempertimbangkan asas kebermanfaatan masyarakat. Jangan sampai kita telah membangun banyak sarana dan prasarana transportasi, namun masyarakat tidak menerima dampaknya. Sekali lagi, perencanaan dan koordinasi itu mutlak dilakukan,” ujarnya.
Menhub Budi menerangkan jika keberhasilan jajarannya bukan hanya berhenti pada membangun infrastruktur semata, tetapi lebih jauh lagi adalah seberapa bermanfaatnya pembangunan yang telah dilakukan bagi masyarakat.
“Amanah yang diberikan Presiden tentang konektivitas luar biasa besar tanggung jawabnya dan tidak mudah dilaksanakan. Sebagai contoh dalam membangun LRT Sumsel, tidak hanya selesai membangunnya saja, tetapi kita berupaya bagaimana headwaynya makin cepat, bagaimana waktu tempuhnya lebih singkat, sehingga penumpangnya semakin banyak. Itulah keberhasilan kita,” ungkap Menhub.
Menhub mengingatkan kembali kepada seluruh jajarannya untuk dapat merefleksikan pentingnya peran Kemenhub sebagai penggerak roda perekonomian bangsa. Selain itu, Menhub mendorong jajarannya dapat mengubah pola kerja atau reformasi pemikiran agar lebih maju ke depan.
“Dengen refleksi tersebut, akan memotivasi kita untuk bekerja dengan mengedepankan kepentingan publik, bukan berdasarkan kepentingan pribadi, kepentingan politik, maupun kepentingan birokrasi. Mari kita berpikir untuk kemajuan transportasi di Indonesia, jika bukan kita lalu siapa lagi?,” tandasnya.
Menko Luhut Puji Kekompakan Kerja Kemenhub
Menteri Koordinator Bidang Kemaririman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang hadir dalam raker mengaku puas dengan kinerja Kementerian Perhubungan selama lima tahun kebelakang dalam membantu menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden.
“Saya bangga melihat anda semua, dan puas atas kerja kalian. Kami kerja sangat kompak dan itu membuat Indonesia menjadi hebat. Pemerintah selama ini fokus pengembangan infrastruktur dan melahirkan kinerja yang kompak, saya meminta untuk semuanya agar lebih tertib bekerja, disiplin dan bekerja dengan hati agar tidak ada lagi kebocoran sana sini,” ujar Luhut.
Dalam kesempatan tersebut Menkomarvest Luhut menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi global dunia yang kurang baik, ekonomi Indonesia tetap bertumbuh. Salah satunya karena peran dari pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan selama lima tahun kebelakang.
Menurut Luhut, pembangunan Infrastruktur diperlukan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing bangsa.
“Kenapa infrastruktur harus tetap dibangun, karena cost atau biaya logistik kita masih tinggi. Kalau kita mau negeri ini bagus untuk anak cucu kita, kita harus menurunkan cost. Kalau itu kita lakukan terus, Indonesia diprediksi menjadi ekonomi terbesar ke-4 pada tahun 2050 menurut PricewaterhouseCoopers,” kata Luhut. (LKW/RDL/YSP/HA)