
Cirebon, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap Rest Area KM 229 B (Kanci-Pejagan) selain menjadi etalase produk-produk ekonomi kreatif juga mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau Rest Area KM 229 B, di Cirebon, Sabtu (22/1/2022) malam, mengapresiasi keberadaan Rest Area KM 229 B (Kanci-Pejagan) yang sudah bekerja sama dengan para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Cirebon. Rest Area tersebut selain memamerkan produk-produk ekonomi kreatif, juga memamerkan produk seni rupa karya seniman lokal setempat.
“Saya apresiasi, karena rest area Kanci-Pejagan ini penting sekali lantaran menghubungkan destinasi-destinasi wisata yang ada di sekitar Ciayumaja Kumis (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan Sumedang, sehingga diharapkan mampu membangkitakan ekonomi dan membuka lapangan kerja”, ujarnya.
Terlebih saat ini, lanjut Menparekraf Sandiaga rest area boleh diperluas pemanfaatannya untuk bisa memiliki hotel selain menjadi etalase produk-produk ekraf, dimana akan dilengkapi TIC (tourist information center) yang akan memasarkan dan mempromosikan destinasi-destinasi wisata di daerahnya.
“Kita ingin ini menjadi simbol kebangkitan, dan geliat lapangan kerja di rest area itu luar biasa, yang paling banyak dipesan pengunjung di rest area Km 229 B adalah kuliner lokal yaitu empal gentong. Nantinya pemanfaat rest area akan ada hotel dan destinasi wisata,” ujarnya.
Kedepan, Menparekraf berharap pengelola rest area juga dapat berinovasi memberikan diferensiasi agar pengunjung bisa betah berlama-lama di tempatnya. Seperti menghadirkan pagelaran budaya seni pertunjukan dan ada beberapa festival, festival musik misalnya.
“Rest area itu selain tempat beristirahat dan mengisi bahan bakar, juga tempat ibadah. Namun bagaimana kita bisa meningkatkan quality of spending pengunjung yang datang, seperti menjual perlengkapan sholat khas lokal, seperti sajadah, peci hingga sarung yang bermotif lokal,” katanya.