Surabaya, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan perdana ke Provinsi Jawa Timur untuk mendorong percepatan pembangunan dan realisasi penyiapan beberapa kawasan ekonomi khusus terkait pariwisata di Jawa Timur.
Saat mendarat di Ibukota Jawa Timur, Surabaya, Jumat (21/5/2021) Menparekraf langsung bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membahas persiapan kawasan strategis pariwisata nasional di Gedung Negara Grahadi. Sebelumnya Menparekraf juga sempat menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar, masjid kedua terbesar di Indonesia yang juga menjadi Ikon wisata religi di Kota Pahlawan tersebut.
“Setelah berdiskusi dengan Ibu Gubernur ada beberapa masukan yang harus ditindaklanjuti termasuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Singosari, yang rencananya akan dijadikan KEK berbasis wisata dan teknologi, yang dikhususkan untuk kawasan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam.
Menparekraf Sandiaga Uno berharap nantinya keberadaan KEK Singosari akan menjadi episentrum ekonomi kreatif bukan hanya di Jawa Timur melainkan juga di Indonesia.
“Keberadaan KEK Singosari diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, beradaptasi dengan teknologi, dan membuka lapangan kerja baru yang berkualitas,” katanya.
Pembahasan selanjutnya, Sandiaga Uno menjelaskan soal eksekusi dana hibah pariwisata. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan kepala daerah agar dana hibah tersebut tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Sektor pariwisata, menjadi sektor yang paling terdampak akibat pandemi, untuk itu kami berharap dana hibah ini akan menggairahkan kembali serta memperkuat struktur sektor parekraf di Jawa Timur,” katanya.
Kemenparekraf pada tahun lalu telah menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp2,2 triliun kepada 6.730 hotel dan 7.630 restoran.
“Tahun lalu hibah pariwisata terserap hingga 70 persen, tahun ini diusulkan diperluas dan diperbesar jumlahnya menjadi Rp3,7 triliun,” katanya.