Beranda Frame Menparekraf Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana Pelaku Parekraf di Batam

Menparekraf Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana Pelaku Parekraf di Batam

BERBAGI
Menparekraf Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana Pelaku Parekraf di Batam

Batam, Haloindonesia.co.id – Usai melakukan rapat koordinasi mengenai safe travel corridor, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bergerak cepat meninjau proses vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Batam View Beach Resort, Kepulauan Riau, Sabtu (20/3/2021).

Diperkirakan sebanyak 3.500 pelaku parekraf yang menjalani vaksinasi perdana dari program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk wilayah Batam, terdapat 1.500 orang, sementara 2.000 orang lainnya melakukan vaksinasi di Bintan Lagoi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, bersama dengan Gubernur Batam Ansar Ahmad, Walikota Batam Muhammad Rudi serta Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf R. Kurleni Ukar meninjau pelaksanaan vaksinasi tersebut. Mulai dari tahap pendaftaran, proses skrining kesehatan, penyuntikan vaksin, hingga tahap observasi peserta vaksin.

“Baru saja saya meninjau proses vaksinasi. Hari ini di Batam ada 1.500 pelaku pariwisata yang melakukan vaksinasi di Batam dan di Bintan lebih dari 2.000 orang. Targetnya 30.000 yang harus kita vaksinasi sebelum April ini untuk safe travel corridor. Kita beritakan kabar baik ini ke Singapura dan Malaysia, agar mereka merencanakan wisata ke Batam dan Bintan,” kata Menparekraf.

Rencananya Kepulauan Riau akan membuka kembali perbatasan dengan Singapura pada 21 April 2021. Untuk itu, diharapkan program vaksinasi ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga terciptanya herd immunity bagi pelaku pariwisata di Kepri, khususnya Nongsa Batam dan Bintan Lagoi yang menjadi zona safe travel corridor.

Menparekraf Sandiaga juga selalu mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya pelaku usaha di sektor pariwisata yang telah menerima vaksin, diharapkan tetap melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Selain itu, 3T (testing, tracing, treatment) juga harus digalakkan.

“Vaksinasi ini hanya satu dari sekian pilar kita untuk mengatasi COVID-19. Setelah di vaksin harus tetap 3M, 3T, dan evaluasi terus. Tadi saya juga diingatkan oleh Pak Walikota, memang zero angka COVID-19 untuk Bintan dan Nongsa, tapi kita jangan jumawa, harus tetap kita pantau dengan ketat,” ujar Menparekraf.

Menparekraf berharap melalui program vaksinasi ini dapat menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepri.

Salah satu pekerja pariwisata yang telah menerima vaksin, bernama Marina mengungkapkan rasa senangnya karena pelaku pariwisata mendapat prioritas penerima vaksin, karena satu tahun ke belakang merupakan tahun yang amat berat bagi pekerja pariwisata di Kepri. Dengan vaksinasi ini, ia yakin dapat memberikan dampak yang baik bagi sektor pariwisata Kepri.

“Semoga program vaksinasi ini dapat berjalan dengan sukses. Sehingga dapat mempercepat pemulihan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Kepulauan Riau. Dan semoga dengan vaksin ini dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara yang rencannya perbatasan akan dibuka pada April 2021,” kata Marina.

Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi ini, Menparekraf Sandiaga segera bertolak ke Bali untuk melanjutkan agenda kunjungan kerjanya.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.