KUPANG,HaloIndonesia – Desa Bipolo menarik perhatian Menteri BUMN Rini M. Soemarno. Sebuah desa kecil di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini adalah salah satu desa yang akhirnya dapat menikmati listrik. “Dengan masuknya listrik di Desa Bipolo ini, diharapkan akan mendorong kemajuan desa tersebut di segala bidang, terutama bidang pendidikan,” kata Menteri Rini dalam rangkaian kunjungan kerja ke NTT, Selasa-Rabu (6-7/3/2018).
Selain mengunjungi Kupang, NTT, Menteri Rini dijadwalkan melihat dari dekat hasil kerja sinergi BUMN di Kabupaten Larantuka dan Kabupaten Adonara. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Menteri Rini dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya didampingi oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro dan sejumlah direksi BUMN.
Kehadiran Menteri Rini yang bersamaan dengan masuknya listrik ke Desa Bipolo ini disambut hangat oleh warga setempat. Pada tahap awal ini, 36 KK Desa Bipolo dapat menikmati listrik. Hingga Desember 2017, 149 dari 177 desa di Kabupaten Kupang atau 84% nya telah teraliri listrik.
Kunjungan kerja Menteri BUMN ke NTT ini merupakan bentuk dukungan Kementerian BUMN terhadap perbaikan infrastruktur dasar seperti kelistrikan, sarana air bersih, dan perbaikan infrastruktur pendidikan bagi masyarakat NTT. Menteri Rini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan elektrifikasi di wilayah NTT yang saat ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Rini juga meninjau Rumah Kreatif BUMN di Kota Kupang sebagai wujud dukungan BUMN bagi UKM-UKM lokal untuk berkembang serta turut meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu, bentuk nyata program BUMN hadir untuk masyarakat NTT juga terwujud dalam program bedah rumah veteran, perbaikan sekolah, renovasi tempat ibadah, pemberian beasiswa, serta program RKB di Larantuka dan Adonara yang bisa berjalan dengan baik.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Menteri Rini juga menyaksikan penyerahan bantuan tangki air bersih dari PT Garam (Persero) di SDN Bipolo. Sarana air bersih ini dalam jangka pendek dinilai sangat membantu kegiatan warga sehari-hari. Selanjutnya, PT Garam (Persero) juga akan melakukan pengeboran titik air bersih sebagai persediaan di musim kemarau.
Sinergi BUMN dalam Perbaikan Sarana Pendidikan
Masih di Desa Bipolo, Menteri Rini menyampaikan apresiasi sinergi BUMN di bidang pendidikan sehingga SD Inpres Bipolo terlihat apik dan nyaman untuk kegiatan belajar dan mengajar. Hal itu berkat sentuhan dari kolaborasi PT Garam (Persero) dan PT Pertamina (Persero). “Ini salah satu bukti bahwa BUMN peduli pendidikan,” kata Rini. Selain SD Inpres Bipolo, sinergi BUMN di Kupang juga terwujud melalui renovasi SDN Taupkole, SMPN 5 Sulamu dan Taman Kanak-kanak (TKK) Maranata.
PT Garam (Persero) juga berkolaborasi dengan PT Balai Pustaka (Persero) untuk mendirikan Taman Baca di SD Inpres Bipolo. Selain menjadi sarana pendukung dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, pendirian Taman Baca juga merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mendorong perbaikan literasi di tanah air.
Menteri Rini mengungkapkan, BUMN hadir memberikan dukungan bagi perbaikan infrastruktur pendidikan melalui perbaikan sarana dan prasarana sekolah dalam rangka mendorong perbaikan mutu pendidikan di tanah air khususnya di daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan) termasuk di Nusa Tenggara Timur.
“Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kemajuan suatu bangsa. BUMN sebagai agen pembangunan dan perpanjangan tangan pemerintah memiliki andil dalam mendukung kemajuan pendidikan di tanah air. Perbaikan sekolah rusak dan pendirian sarana pendukung lainnya merupakan wujud nyata kepedulian BUMN bagi perbaikan pendidikan di Nusa Tenggara Timur,” ungkap Rini.
Selain di Bipolo, pemberian bantuan renovasi sekolah dan sarana pendukung lainnya juga dilakukan di beberapa sekolah, yaitu di SD Inpres Labat, SDN Maulafa, SDN Oehendak, SDN Naikoten yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero), renovasi sekolah di SDK Arnoldus oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, renovasi SMPN 13 Kupang oleh Perum Jamkrindo, serta renovasi di SMAN 7 Kupang oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perum Bulog juga turut serta memberikan bantuan renovasi sekolah di PAUD Kharisma Kreatif, Kota Kupang.
“Saya senang karena selain perbaikan sekolah rusak juga ada pendirian Taman Baca, perpustakaan dan laboratorium. Ini sangat membantu siswa/siswi dalam proses belajar dan khusus untuk Taman Baca, program ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam mendorong perbaikan literasi di tanah air. Semoga selalu dijaga dan dirawat dengan baik oleh kita semua,” tegas Rini.
Dukungan terhadap kemajuan pendidikan di NTT juga diberikan oleh BUMN melalui pemberian beasiswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero) serta bantuan Broadband Learning Center (BLC) Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kupang oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Di sela-sela kunjungannya, Menteri Rini tak lupa juga memberikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh BUMN bagi perbaikan infrastruktur dasar lainnya seperti bantuan kelistrikan dan sarana air bersih bagi masyarakat di Desa Bipolo yang diberikan oleh PT PLN (Persero) dan PT Garam (Persero).
Rumah Kreatif BUMN (RKB) Untuk Pemberdayaan Ekonomi
Selain perbaikan infrastruktur pendidikan, dukungan bagi perbaikan ekonomi masyarakat di wilayah Kupang juga dilakukan dengan pemberian vokasi/pelatihan montir dan pelatihan bagi pemandu pariwisata.
Pada RKB Mandiri Cabang Kupang, Menteri Rini secara langsung menyaksikan kegiatan vokasi yang dihadiri oleh peserta UKM binaan BUMN dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BRI (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero). Sebagai informasi, RKB Mandiri, Kota Kupang, mulai beroperasi 27 Desember 2016 dan sampai saat ini tercatat ada 130 UKM yang terdaftar.
“Pelatihan-pelatihan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pelaku usaha terutama wirausaha pemula. Pelatihan praktis semacam ini akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di daerah dan tentunya pelaku usaha bisa lebih mandiri,” tutup Rini.