Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong para pelaku ekonomi kreatif agar tetap kreatif berkarya dan memanfaatkan peluang berkreasi di tengah pandemi COVID-19.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Dr. Frans Teguh, MA saat Virtual Talkshow Seri Obrolan Seru (Seni Rupa) dengan tema “Rupa-rupa tantangan Perupa Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (2/7/2020) mengatakan di masa pandemi COVID-19, para pelaku ekonomi kreatif harus tetap membangun harapan, semangat, dan menjadikan momentum ini untuk selalu berkreasi.
“Era normal baru bukanlah batasan terhadap produktivitas, kreativitas, dan daya cipta para pelaku ekonomi kreatif. Beberapa bulan belakangan ini memang banyak kegiatan yang harus ditunda, tetapi era normal baru yang akan kita jalani mempersilakan kembali kita untuk mewujudkan harapan dan menyelesaikan segala sesuatu yang telah direncanakan,” kata Dr. Frans Teguh, MA.
Dr. Frans Teguh, MA juga menjelaskan industri seni rupa sangat berkesinambungan dengan Kemenparekraf/Baparekraf untuk saling bekerja sama menghasilkan produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan memiliki kompetensi dengan kekuatan dan kearifan lokal sehingga bisa mendatangkan kesejahteraaan bagi pelakunya.
Virtual Talkshow Seri Obrolan Seru (Seni Rupa) diselenggarakan untuk membantu pelaku ekonomi kreatif di industri seni rupa dalam mengahapi tantangan pandemi COVID-19. Kondisi setelah pandemi sangat berdampak pada industri seni rupa seperti hilangnya tempat pameran, ditutupnya gallery dan art shop, berkurangnya pesanan karya seni rupa, dan pembatalan pameran. Pelaku ekonomi kreatif dituntut untuk berpikir kembali bagaimana untuk bertahan dalam masa pandemi dan mencari upaya terbaik yang harus dilakukan agar tetap produktif dan kreatif.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif (Direktur PSDM EKRAF), Muhammad Ricky Fauziyani, pada kesempatan yang sama mengatakan, sebagai pelaku ekonomi kreatif, seniman dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas yang nantinya akan membangun citra positif di mata masyarakat.
Dukungan kongkrit bagi pelaku seni adalah diberikannya panggung bagi para pelaku seni di setiap kegiatan webinar yang kali ini menggandeng musik jalanan (musisi tunanetra) dan ini akan menjadi bahagian disetiap webinar yang kami selenggarakan.
Senada disampaikan Kurator Galeri Nasional Indonesia dan Dosen Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, Citra Smara Dewi, yang mengatakan seorang seniman harus memiliki citra diri yang positif. “Artinya membuat potensial kolektor atau pembeli semakin besar, karena mereka melihat karya seniman yang memang sudah teruji kualitas dan kompetensinya,” kata Citra.
Ia pun menambahkan, di masa pandemi COVID-19 ini bidang seni rupa seperti Lembaga Pendidikan dapat berkreasi misalnya membuat konten melalui video tutorial seperti drawing yang dilakukan antara dosen dengan mahasiswa. Konten tersebut pada hari biasanya hanya ada di ruang akademis dan menjadi kurikulum namun di masa pandemi kemudian dapat diakses oleh publik dan mendatangkan manfaat lebih luas.
Virtual Talkshow Seri Obrolan Seru (Seni Rupa) diharapkan bisa membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif khususnya industri seni rupa di masa pandemi untuk meningkatkan kompetensi serta mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat dikembangkan untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.