Beranda Daerah Pemkab Akan Perketat Prokes di Kantor Bupati dan Setiap SKPD

Pemkab Akan Perketat Prokes di Kantor Bupati dan Setiap SKPD

BERBAGI
Pemkab Akan Perketat Prokes di Kantor Bupati dan Setiap SKPD

Merauke, Haloindonesia.co.id – Pemerintah Kabupaten Merauke akan memperketat protokol kesehatan (Prokes) terutama pengunaan masker mulai dari kantor bupati sampai seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemkab Merauke.

Pengetatan Prokes di kantor bupati sampai seluruh SKPD ini disampaikan bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT saat mengumpulkan dan memberi arahan kepada Satuan Pamong Praja Kabupaten di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Kamis (29/4).

Bahkan dalam rangka itu, mulai Kamis kemarin, pintu bagian belakang ditutup kembali dan tidak dibuka lagi. Bupati memberi tugas kepada Satpol PP tersebut untuk melakukan penegakan Prokes kepada setiap orang yang akan masuk kantor bupati untuk mematuhi Prokes terutama wajib menggunakan masker.

Begitu juga di setiap SKPD lingkup Pemkab Merauke, setiap orang yang akan masuk wajib menggunakan masker. Ini dilakukan karena menurut bupati bahwa turunnya kasus Covid di Kabupaten Merauke membuat orang mulai mengabaikan prokes dengan tidak menggunakan masker.

‘’Kita akan terapkan di lingkungan kantor/ SKPD dulu. Setelah itu, nanti kita akan melakukan pertemuan dengan Forkopimda dulu untuk bicarakan pengetatan masalah Prokes ini. Karena saya lihat, orang di jalan mulai mengabaikan pemakaian masker ini,’’ jelas Bupati.

Pengetatan prokes yang dimulai dari lingkungan Kantor bupati dan SKPD tersebut, kata bupati Romanus Mbaraka, bahwa aparat pemerintah tersebut harus sehat untuk melayani masyarakat.

‘’Saya mau supaya semua ASN ini sehat. Kalau kita tidak sehat, nanti roda pemerintahan dan pembangunan tidak bisa jalan,’’ katanya.

Dikatakan bupati, pengetatan ini dilakukan karena berkaca dari India. Dimana setelah kasus di India sempat turun, kemudian masyarakatnya mulai mengabaikan prokes. Ditambah ketika ada ritual keagamaan di Sungai Gangga.

‘’Presiden sudah menegaskan kepada kita semua daerah tidak legah dan lalai. Kasus di India harus menjadi pelajaran berharga. Karena itu, mulai tanggal 6 Mei besok, akan ada lockdown mudik. Tidak boleh dilakukan. Sebab setiap selesai liburan, angka Covid kita naik. Ini karena mobilitas dan interaksi kita tinggi,’’

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.