
Mojokerto, Haloindonesia.co.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto memulai langkah signifikan dalam pembangunan infrastruktur dengan peletakan batu pertama Jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Proyek yang didanai dengan anggaran sebesar Rp14,9 miliar itu diperoleh melalui hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertujuan untuk memperkuat aksesibilitas antar wilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Jembatan baru yang menghubungkan antara Dusun Brak dan Dusun Talun serta Desa Ngampel, Balongpanggang, Gresik ini akan memiliki panjang 60 meter dan lebar 6 meter, yang memungkinkan kendaraan roda empat melintas dan meningkatkan aksesibilitas ke Kabupaten Gresik. Proyek ini menjadi salah satu prioritas dalam 100 hari kerja Bupati.
Gus Barra mengatakan, Jembatan Talunbrak adalah salah satu jembatan yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat. Sebab, sejak pertama kali Jembatan Talunbrak terdampak bencana banjir tahun 2021, beberapa kali telah dilakukan penanganan darurat. Namun, penanganan darurat tersebut kurang maksimal.
Selain itu, rusaknya Jembatan Talunbrak saat itu membuat aktivitas warga tersendat, karena jembatan tersebut menjadi akses vital untuk bersekolah, bekerja, dan bertani.
“Alhamdulillah, hari ini insyaallah pembangunan jembatan baru akan dilaksanakan, sehingga akan sangat bermanfaat untuk mendukung akses transportasi menuju fasilitas pendidikan, kesehatan, dan perekonomian dengan aman. Bahkan, jembatan ini bukan hanya untuk masyarakat Mojokerto, namun juga untuk masyarakat Gresik,” ungkap Gus Barra dalam keterangan pers, Selasa (22/4/2025).
Bupati Mojokerto berharap pembangunan tidak hanya Jembatan Talunbrak ini saja, tetapi juga pembangunan lainnya yang ada di Dinas PUPR dapat dijalankan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal serta terbaik untuk masyarakat.
“Oleh karena itu, saya memohon bantuan kepada tim pendampingan dari Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di Bumi Majapahit,” ujarnya.
Bupati juga berpesan kepada Dinas PUPR bahwa pembangunan infrastruktur, baik berupa pembangunan jalan, jembatan, irigasi, maupun drainase adalah sarana-prasarana yang sangat dinanti dan diharapkan oleh masyarakat Mojokerto.
“Jadi, jangan kecewakan masyarakat kita. Lakukan yang terbaik, monitoring kualitas dan mutunya, perhatikan proses pekerjaannya,” tegasnya.