Beranda Airport Persiapan Libur Nataru Bandar Udara Arung Palakka

Persiapan Libur Nataru Bandar Udara Arung Palakka

BERBAGI
Persiapan Libur Nataru Bandar Udara Arung Palakka
FIMI Drone Camera

Haloindonesia.co.id – Menurut Samuel, memasuki libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), pihaknya  sudah melakukan berbagai persiapan, seperti persiapan sumber daya manusia (SDM), peralatan x-ray dan walkthrough metal detector, serta fasilitas di Bandara Arung Palakka Bone, seperti terminal penumpang, run way, dan apron. “Semuanya harus clear guna meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan serta keamanan penumpang di Bandara Arung Palakka dalam menyambut libur Nataru,” jelas dia.

Selain itu, menurut dia, Bandara Arung Palakka tengah melakukan perpanjang runway dari 1.140 m menjadi 1.400 x  30 m agar dapat didarati pesawat ATR 72. “Meskipun, saat ini penerbangan di Bandara ini hanya melayani penerbangan subsidi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang akan berakhir pada Desember 2023, tentu kami dalam posisi standby sebab tidak ada penerbangan lagi sebelum perjanian penerbangan subsidi di perpanjang kembali,” ujar Samuel.

Lanjut dia, pihaknya telah mendirikan posko sebagai persiapan jika ada penerbangan charter ke Bone atau adanya kondisi penerbangan darurat yang terpaksa mendarat di Bandara Arung Palakka. “Sebelumnya, penerbangan subsidi di Bandara Arung Palakka melayni rute Bone-Makassar, Bone-Kendari, pulang-pergi 3 kali dalam seminggu, yaitu Senin, Rabu dan Jumat,” ucap Samuel.

Dengan adanya perpanjang runway, menurut dia, ke depan diharapkan adanya penerbangan reguler (berjadwal) di Bandara Arung Palakka dengan pesawat ATR-72. “diharapkan penerbangan subsidi akan dilanjutkan di 2024 dengan menggunakan ATR-72 untuk rute Bone-Kendari dan/atau Bone-Balikpapan. Jika demand penumpang cukup bagus, nantinya penerbangan subsidi dapat dihilangkan,” kata Samuel.
Mewujudkan Target Agar Pesawat ATR 72 Singgah di Bandara Arung Palakka
Semuel mengakui tantangan untuk memulai penerbangan dengan menggunakan pesawat ATR-72 adalah perlu koordinasi yang terus menerus dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bersama-sama menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa Bandara Arung Palakka Bone sudah siap melakukan penerbangan dengan ATR-72 diawali dengan pemberian subsidi penerbangan oleh Pemprov Sulsel. “Jika infomasi dan sosialisasi tentang hal ini kurang tersampaikan ke masyarakat maka target penumpang tidak optimal tercapai sehingga biaya subsidi akan meningkat,” terang Semuel.

Lanjut dia, masyarakat harus mengerti bahwa penerbangan dengan menggunakan pesawat akan lebih aman, nyaman, efisiensi, dan tepat waktu sampai tujuan. “Untuk itu perlu dilakukan promosi tentang adanya penerbangan dengan menggunakan ATR-72. Nantinya, jika benar-benar sudah ada penerbangan subsidi dari pemprov dengan menggunakan ATR-72 maka masyarakat sudah siap sehingga dengan adanya demand penumpang maka subsidi dapat berkurang,”ucap dia.

Selain itu, menurut Semuel, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak maskapai untuk melakukan koordinasi. “Meskipun nantinya ada penerbangan ATR-72, penerbangan Susi Air akan tetap dilayani dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.

Untuk kesiapan terminal penumpnag, menurut dia, di Bandara Arung Palakka untuk satu penerbangan ATR-72, terminal penumpang sudah cukup dengan kapasitas diatas 52 kursi penumpang. “Jika sudah ramai maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perluasan terminal penumpang nantinya,” tegas Semuel.

Menurut Semuel, Bandara Arung Palakka memiliki potensi demand penumpang yang sangat baik untuk rute Bone-Kendari. “Selama ini, untuk rute tersebut selalu penuh dan waiting list. Jika kita menghitung antara jumlah penduduk di daerah Bone dan daerah hinterland-nya lebih dari 2 juta penduduk. Artinya hampir sepertiga penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan. “Dalam prakteknya, bagaimana kita dapat meyakinkan masyarakat dan maskapai bahwa di Bandara Arung Palakka Bone memiliki potensi yang sangat baik. Untuk meyakinkan maskapai, dibantu terlebih dahulu melalui penerbangan subsidi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan. Jika demandnya sudah bagus maka subsidi dapat dilepas,” jelas dia.

Dalam upaya menggerakan perekonomian masyarakat di sekitar bandara, menurut Samuel, pihaknya telah melibatkan masyarakat sekitar sebagai pekerja honorer jika memiliki syarat dan kemampuan untuk bekerja di bandara. “Selain itu, kami juga mendorong UMKM pengrajin Songkok Bone menjadi komoditas yang dapat diperjual-belikan di Bandara Arung Palakka dengan menjalin kerjasama antara pemerintah desa dan Koperasi Bandara Arung Palakka. Dengan demkian masyarakat merasa memiliki Bandara Arung Palakka,” terang Samuel.

Keberhasilan pengembangan Bandara Arung Palakka Bone, dapat terwujud karena dukungan Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan teman-teman Media. “Marilah kita bersinergi dan berkolaborasi untuk membangun Bandara Arung Palakka Bone menjadi Kebanggaan kita bersama,” pungkas Samuel.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses