Jakarta, Haloindonesia.co.id – Dalam peningkatan terbaru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo menyatakan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,11 persen pada triwulan I tahun 2024.
Hal ini menjadi lebih penting mengingat banyak negara besar mengalami resesi atau penurunan pertumbuhan.
“Negara-negara besar sudah masuk ke jurang resesi, negara lain juga turun growth-nya tapi kita mampu tumbuh di 5,11 persen,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Ini saya kira patut kita syukuri karena ini banyak didukung oleh konsumsi, tetapi juga didukung oleh investasi yang terus masuk ke negara kita,” tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun 2024 mencapai 5,11 persen secara tahunan. Angka pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015.
Pada saat yang sama, Presiden mengakui bahwa isu penutupan beberapa pabrik manufaktur di dalam negeri adalah bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kompetisi, efisiensi, dan adaptasi terhadap produk-produk baru.
“Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, juga karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih inovatif,” ungkapnya.
Walaupun beberapa pabrik tutup, Presiden menyoroti bahwa secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif. Ini mencerminkan ketahanan ekonomi serta potensi dan kepercayaan pasar domestik serta investor.
“Saya kira dua hal itu (konsumsi dan investasi) yang sangat baik,” ucapnya.
Kenaikan pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan global, Indonesia tetap mempertahankan posisinya sebagai ekonomi yang kokoh dan terus menarik investasi yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
(HES)
