Beranda Frame Realisasikan MoU, Kemenekraf dan P3I Perkuat Ekosistem Periklanan Indonesia

Realisasikan MoU, Kemenekraf dan P3I Perkuat Ekosistem Periklanan Indonesia

BERBAGI
Realisasikan MoU, Kemenekraf dan P3I Perkuat Ekosistem Periklanan Indonesia

Jakarta, Haloindonesia.co.id – Industri periklanan semakin menunjukkan kontribusi signifikan bagi ekonomi kreatif Indonesia. Berdasarkan laporan PwC’s Global Entertainment & Media Outlook 2024–2028 dan Omdia, pendapatan dari sektor periklanan pada 2023 telah melampaui belanja konsumen.

Menyikapi potensi besar ini, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Badan Ekraf) menggelar pertemuan dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) dengan guna menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) yang telah disepakati sebelumnya. Pertemuan yang berlangsung di Menara Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 11 Maret 2026, ini membahas strategi penguatan ekosistem periklanan nasional.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menekankan bahwa periklanan memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Untuk itu, Kemenekraf sedang mengembangkan berbagai program yang dapat didukung oleh P3I demi memperkuat industri ini.

“Kami ingin memastikan bahwa ekosistem periklanan semakin berkembang dengan rantai nilai yang lebih kuat. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperluas regulasi terkait Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) guna memperjelas cakupan sektor periklanan dalam ekonomi kreatif,” ujar Menekraf Riefky.

Menekraf Riefky juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pemanfaatan big data untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi industri periklanan.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, menambahkan bahwa sistem pendataan yang lebih kuat akan menjadi faktor utama dalam pengembangan industri ini.

“Kami akan terus perkuat sistem pendataan agar industri periklanan bisa lebih terarah dalam strategi pengembangan dan pengambilan kebijakan,” ujar Wamenekraf Irene.

Sebagai langkah konkret, Kemenekraf bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengadakan berbagai program yang melibatkan pelaku industri periklanan, termasuk kolaborasi dengan pengembang gim lokal.
Sementara itu, Ketua Umum P3I, Janoe Arijanto, menyoroti semakin beragamnya kategori bisnis periklanan di era digital.

“Dalam 40 tahun terakhir, industri periklanan telah berkembang pesat. Kini, periklanan tidak hanya berfokus pada media konvensional seperti billboard, tetapi juga merambah ke dunia content creator dan live shopping yang semakin tumbuh dengan adanya sistem afiliasi,” ujar dia.

Janoe juga mengungkapkan bahwa alokasi anggaran iklan kini lebih condong ke ranah digital, dengan 51 persen belanja iklan dialokasikan ke platform digital dibandingkan media konvensional.

Untuk memperkuat ekosistem industri, P3I berencana menggelar berbagai program dan acara, termasuk Rancage pada kuartal kedua, Pinasthika untuk agensi lokal pada kuartal ketiga, serta Citra Pariwara sebagai ajang terbesar yang diinisiasi oleh P3I. Selain itu, Advertising Camp 4.0 akan hadir untuk merumuskan regulasi dan klasterisasi bagi agensi periklanan.

Menekraf Riefky menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan bagi industri periklanan nasional melalui regulasi yang lebih adaptif serta berbagai insentif ekonomi.

Turut hadir dalam audiensi ini, Wamenekraf Irene Umar, Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu, dan Direktur Periklanan Selliane Halia Ishak.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.