Beranda Acommodation Syamsudin Hasan: Melayani Tamu dengan Kehangatan Kasih

Syamsudin Hasan: Melayani Tamu dengan Kehangatan Kasih

BERBAGI

Kupang, Halo Indonesia – Seorang lelaki sukses yang menjadi leader salah satu hotel di kupang memberikan kisah inspiratif dan motivasi tentang perjalanan kariernya hingga mencapai puncak kesuksesan kepada tim Halo Indonesia ketika kami berkunjung di hotelnya.

Beliau adalah Syamsudin Hasan, General Manager Hotel Neo by Aston Eltari Kupang yang berlokasi di Jln. Piet A. Tallo, Oesapa, Kelapa Lima, Kupang NTT. Berkat perencanaan dan strategi yang matang dalam pengelolaannya, Hotel Neo menjadi salah satu hotel tujuan penginapan utama karena letaknya yang strategis dan ideal.

Perjalanan karier lelaki kelahiran Jakarta tersebut awalnya tidak tertuju pada dunia perhotelan, namun ingin melanjutkan perguruan tinggi pada ilmu psikologi. “Berkecimpung di perhotelan bukanlah suatu tujuan. Setelah lulus SMA, saya ingin melanjutkan kuliah namun niat itu saya urungkan. Kemudian saya mencoba melamar kerja di salah satu hotel di kawasan Senayan Jakarta sebagai Room Attendant, karena merasa nyaman dengan pekerjaan itu maka saya mengambil sekolah perhotelan di Atma jaya. Dari sanalah awal karier saya dimulai,” ungkap lelaki yang akrab di panggil Syam itu.

Berbekal pengalaman kerja dan ilmu yang didapatkan semasa kuliah, ia berlanjut bekerja di salah satu hotel yang dinaungi oleh AccorHotels Group sebagai Room Supervisor. Tidak berhenti disana, ia juga menerima tawaran untuk bekerja di kapal pesiar.

“Saya bekerja di kapal pesiar selama 1 tahun, walaupun menyenangkan dapat dapat berkeliling kenegara-negara lain dan gaji juga cukup tinggi saat itu. Namun saya mulai merasa kurang cocok dengan pekerjaan yang hanya menjalankan rutinitas harian, jadi saya keluar. Tidak sesuai dengan karakter saya yang selalu ingin membuat inovasi,” kata lelaki keturunan Sunda itu.

Kariernya ia lanjutkan ke Bali, ia bekerja di sebuah resort di Ubud Bali. Pada tahap inilah ia memahami bahwa layanan Personal Service pada tamu menjadi kunci utama pelayanan. “Semua yang kita lakukan adalah untuk memberikan kepuasan kepada tamu. Maka Personal Service harus diutamanakan,” jelasnya.

Bertahun-tahun di Bali membuatnya merasa jenuh, ia memutuskan untuk pindah ke Kupang. Baginya Kupang adalah wilayah yang memiliki prosfek sangat baik dalam pengembangan perhotelan.

Tantangan utama yang dihadapi di Kupang adalah pengelolaan sumber daya manusia. “Untuk pariwisata, memang masyarakat Kupang masih belum siap tetapi bakat-bakat untuk pelayanan sudah ada, Softskill SDM perlu dipupuk untuk hospitality dalam pelayanan Personal Service pada tamu,” katanya.

Kota Kupang dikenal sebagai Kota Kasih. Julukan ini sudah diberikan sejak dahulu dikarenakan keramahtamahan penduduknya dan juga toleransi agama yang kuat sehingga masyarakat dapat menjalani kegiatan agamanya dengan baik dan penuh damai. Julukan “Kasih” inilah yang selalu diterapkan kepada karyawannya dalam memberikan pelayanan kepada tamu.

“Tamu jika disentuh dengan kasih dan kehangatan maka mereka akan merasa sangat nyaman. Inilah yang selalu kami terapkan dalam pelayanan sesuai dengan julukan Kupang kota kasih. Kami dengan tamu sudah seperti sahabat, membuka diri kita satu sama lain dengan orang lain.” tutupnya.

(PSD)

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.