Jakarta, Halo Indonesia – Tim monitoring dan evaluasi pemilihan kepala daerah serentak 2018 Kementerian Dalam Negeri yang ditugaskan memantau proses pemungutan suara di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah, sempat melakukan teleconference dengan Penjabat Bupati Morowali, Bartolomeus Tandigala. Teleconference dilakukan di kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Hadir dalam teleconference, koordinator tim monitoring Pilkada Kemendagri, Imelda, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sulteng, Kepala Biro Otda Sulteng dan anggota tim monitoring. Lewat teleconference, Penjabat Bupati Morowali melaporkan, bahwa ada satu dusun di Morowali yang belum melaksanakan pemilihan.
” Belum dilakukan pemungutan suara dikarenakan sungai yang meluap sehingga pengiriman logistik berupa kotak dan kertas suara tidak melempar dapat diantar ke lokasi,” katanya.
Dusun yang dimaksud, kata Bartolomeus adalah dusun Lere’e. Di dusun itu, ada 1 TPS dengan jumlah 120-an DPT. Sampai saat ini pihak KPUD belum memastikan kapan dilaksanakan pemungutan suara di dusun tersebut.
” Dari 252 TPS yang ada di Kabupaten Morowali, yang sudah masuk 192 TPS yang belum 60 TPS sampai dengan saat ini, belum ada laporan kendala maupun gangguan dalam pelaksanaan Pilkada sampai dengan saat ini,” katanya.
Sementara itu koordinator tim monitoring dan evaluasi Pilkada Kemendagri Imelda mengatakan secara keseluruhan pelaksanaan pemungutan suara di tiga kabupaten yakni di Donggala, Morowali dan Parigi Moutong, berjalan lancar. Tidak ada gangguan berarti. Apalagi potensi konflik. Hanya saja dari pantauan tim di tiga TPS di Donggala, masih ditemukan nama pemilih tanpa NIK dan nomor KK. Bahkan setelah dicek di kantor Dinas Dukcapil setempat, dari beberapa pemilih tanpa NIK dan nomor KK yang ditemukan, tak terdata di database Dinas Dukcapil.
“Pilkada secara keseluruhan di Sulteng lancar dan aman,” katanya.