Jakarta, Haloindonesia.co.id – Tak melulu Sabang, Aceh juga punya kawasan Aceh Tamiang yang memiliki sederet destinasi apik. Sebelumnya, Aceh Tamiang ini bergabung dengan Aceh Timur, dengan hal tersebut seiring berjalannya waktu telah didirikanlah Aceh Tamiang dengan ibukota Karang Baru dengan adanya 12 kecamatan.Aceh Tamiang saat ini dikenal dengan nama Bumi Muda Sedia.
Di Aceh Tamiang ini selain memiliki potensi sumber daya alam di bidang pertambangan, kabupaten yang memiliki jarak kurang lebh 250 km dari kota Medan ini tak kalah dengan kabupaten lainnya jika di lihat dari sisi industri pariwisata. Berikut ulasan mengenai tempat – tempat wisata di Aceh Tamiang, yang cocok untuk Anda kunjungi atau sekadar sebagai referensi:
- Kuala Paret
Objek wisata Kuala Paret ini cukup popular karena panoramanya yang luar biasa. Kuala Paret adalah sebuah sungai yang sangat indah dengan bebatuan yang telah membentuk ngarai cantik yang berkelok kelok. Udara pegunungan di sekitar objek wisata pun akan membuat Anda betah berlama – lama di sana.
Lokasi Kuala Paret ini berada di kawasan Perkebunan PT Ampli yang terletak di suatu desa bernama Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh. Jika Anda dari pusat Kota Kuala Simpang kurang lebih membutuhkan perjalanan sekitar 3 Jam saja untuk sampai ke lokasi wisata ini.
- Pantai Kuala Ketapang
Kuala Ketapang adalah salah satu pantai di Aceh Tamiang, yang terletak di kampung Masjid Sungai Iyu, Kecamatan Bendahara. Pantai Kuala Ketapang ini memiliki sebuah keunikan yaitu terletak pada garis pantainya yang hampir mirip dengan Lampuuk di Aceh Besar.
Garis pantai ini memiliki panjang hamparan laut biru saja yang membuat para wisatawan betah untuk berlama – lama di sini. Ada juga jejeran pohon cemara. Di pantai ini Anda bisa berjemur dan menikmati eksotisnya matahari terbenam.
3.. Bukit Kerang
Lokasinya ada di Desa Gampong Jabu Labu, Kecamatan Bendahara. Nama lokasi ini dulunya berasal dari penemuan yang merupakan hewan moluska, atau jenis kerrang-kerangan yang tersusun secara rapi. Berdasarkan hasil penelitian, bukit kerang ini adalah bukti otentik akan keberadaan manusia purba pada zaman pra- sejarah di Aceh Tamiang.
- Pemandian Air Panas Kaloy
Tempat ini memang belum dikelola secara maksimal dan optimal oleh warga sekitar, namun potensi wisata ini cukup menjajikan sekali untuk dikunjungi dan untuk dikembangkan, apa lagi di Kabupaten Aceh Tamiang belum ada tempat wisata yang sejenis dengan tempat wisata ini.
Air yang mengalir dari celah batuan memiliki kandungan belerang dan dapat dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Selain itu, landscape dan pemandangan hijau di sepanjang aliran sungai menjadi salah satu daya tarik terutama bagi wisatawan yang memiliki hobi berpetualangan.
- Sungai Gunung Pandan
Sungai ini memiliki aliran air berwarna hijau dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal terutama pada hari libur atau liburan panjang. Selain itu, Gunung Pandan juga menjadi tempat yang sering digunakan oleh anak – anak pramuka untuk melakukan kegiatan pramukanya, baik berkemah maupun sekedar latihan atau outbond.
Sungai Gunung Pandan ini terletak di Desa Tengguliun dan sudah dikelola secara baik oleh warga sekitar. Di sekitar lokasi ini terdapat warung – warung kecil. Bagi Anda yang mau menuju ke Sungai Gunung Pandan, Anda bisa melewati kawasan perkebunan dengan menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan.
- Air Terjun 7 Tingkat
Lokasi air terjun ini berada di jalan Aceh – Medan, tepatnya di perbatasan Aceh Tamiang dengan Langkat. Nama dari Air Terjun 7 Tingkat ini dulunya berasal dari bentuk airnya yang memang terdiri dari 7 tingkatan. Di tempat wisata ini Anda bisa menghabiskan waktu bermain di aliran sungai yang amat jernih seraya menikmati pemandangan air terjun yang sangat memukau.
- Istana Karang
Sebenarnya di Kabupaten Aceh Tamiang ini ada dua istana yang letaknya terpisah.Tempat ini dulunya menjadi tempat untuk Raja Tamiang dan sangat memiliki ikatan yang erat dengan Kesultanan Deli di Medan. Beberapa wisatawan beranggapan jika tempat wisata ini kurang mendapat perhatian dalam pengelolaannya.
Harapannya, bangunan bersejarah ini bisa dikelola secara matang sebagai objek wisata agar bisa terus dijaga kelestariannya sebagai bukti dari sejarah itu sendiri. Di dalamnya, terdapat beberapa gendang raksasa yang mirip sekali dengan bedug.
8 Istana Benua Raja
Istana Benua Raja ini terletak tak jauh dari Istana Karang, keduanya memiliki hubungan. Sebelumnya Istana Benua Raja dulunya dikelola oleh ahli waris yang hingga kini tinggal dan merawat istana tersebut. Meskipun bangunan ini hanya seperti rumah biasa, tetapi bangunan ini tetap terjaga dan corak bangunan yang masih menyerupai arsitektur Belanda dengan dominasi warna kuning. Istana Benua Raja ini berada di Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau.