
Jakarta, Haloindonesia.co.id — Dalam rangka memperingati International Day for Women in Maritime yang jatuh setiap tanggal 18 Mei, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan menyampaikan komitmennya dalam mendukung pelibatan perempuan dan pemberdayaan perempuan di sektor maritim. Tahun ini, peringatan mengusung tema global “An Ocean of Opportunities for Women”, yang menggambarkan luasnya peluang bagi perempuan untuk berkontribusi dan berkarier di bidang maritim.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa peran perempuan di sektor maritim semakin penting dan strategis, seiring dengan berkembangnya industri maritim nasional maupun global yang inklusif dan berkelanjutan.
“Peringatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk menegaskan bahwa dunia maritim bukan domain eksklusif laki-laki. Kesempatan untuk berkiprah terbuka luas bagi perempuan, baik sebagai pelaut, tenaga ahli, regulator, maupun pemimpin di sektor ini,” ujar Muhammad Masyhud di Jakarta, Minggu (18/5).
Dirjen Masyhud menyampaikan bahwa peluang bagi perempuan untuk berkiprah di sektor maritim semakin terbuka lebar, seiring dengan perubahan paradigma dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelibatan perempuan di industri ini.
“Kami berkomitmen penuh untuk mendorong pemberdayaan perempuan di sektor maritim. Tema tahun ini sangat relevan karena memang ada ‘samudra peluang’ yang dapat diakses oleh perempuan di berbagai bidang kemaritiman, baik di sektor pelayaran, pelabuhan, logistik maritim, hingga teknologi kelautan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Ditjen Hubla telah secara aktif mendorong program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kapasitas bagi perempuan di bidang pelayaran, pelabuhan, keselamatan maritim, dan teknologi maritim.
Di samping itu, pihaknya juga terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, aman, dan mendukung partisipasi aktif perempuan di dunia maritim.
“Kami percaya bahwa kesetaraan gender bukan hanya persoalan keadilan, tetapi juga kunci untuk meningkatkan daya saing sektor maritim Indonesia secara keseluruhan. Perempuan memiliki potensi besar yang harus didukung dan difasilitasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, institusi pendidikan, dan organisasi internasional untuk menciptakan ekosistem maritim yang mendukung perempuan agar dapat berkembang dan berkontribusi maksimal.
“Sektor maritim Indonesia memiliki potensi besar, dan perempuan adalah bagian yang tak terpisahkan dari potensi tersebut. Bersama, kita wujudkan laut yang bukan hanya kaya akan sumber daya, tetapi juga kaya akan peluang untuk semua, termasuk perempuan,” pungkasnya.