
Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya membuka peluncuran komunitas Voice People Jakarta serta rangkaian awal Road to Wonder Voice of Indonesia (WVI) 2025 yang digelar Voice Institute Indonesia (VII). Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut peran pengisi suara ini penting meski seringkali tidak terlihat.
“Sering kali tak terlihat, namun sangat terdengar. Itulah peran para pengisi suara, tulang punggung industri ini,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2025.
VII sebagai lembaga pelatihan yang berdiri sejak 2019 telah melatih lebih dari 15.000 talenta seni suara dan menjaring lebih dari 30.000 pegiat dari seluruh Indonesia. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sendiri berkolaborasi dengan VII menggarap program Wonder Voice of Indonesia sejak 2022 yang bertujuan mempersiapkan voice talent agar mampu bersaing di industri sulih suara nasional.
Program itu telah menjangkau lebih dari dua juta orang dan menghasilkan ribuan konten audio sejak 2022. Menteri Ekraf Teuku Riefky juga mengatakan bahwa dari 2022 sampai 2024 program ini telah memberikan kontribusi lebih dari Rp 1 miliar terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
“Namun, lebih dari sekadar angka, ini membuktikan bahwa melalui pelatihan yang tepat, komunitas yang suportif, dan akses panggung yang layak, talenta muda Indonesia bisa menjadi bagian penting dari ekonomi masa depan. Ekraf adalah The New Engine of Growth,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut seni suara itu menjadi bagian penting dari berbagai subsektor ekonomi kreatif, seperti film, podcast, audiobook, animasi, gim, periklanan, hingga teknologi digital. Untuk itu Menteri Ekraf Teuku Riefky mengajak seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku industri, media, hingga komunitas untuk bersama-sama membuka ruang bagi talenta-talenta tersembunyi agar suara Indonesia dapat menjangkau lebih luas.
Sementara itu Pendiri VII Bimo Kusumo mengatakan acara kali ini tak sekadar peresmian. Dia menegaskan langkah ini adalah komitmen nyata VII dan Kemenekraf membangun ekosistem industri suara yang inklusif dan berkelanjutan.
“Menjadi voice of art bukan hanya soal suara yang bagus, tetapi juga arah, teman seperjuangan, dan ruang untuk tumbuh bersama,” kata Bimo.
Voice People Jakarta menjadi cabang ketujuh setelah sebelumnya hadir di Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, dan Aceh. Komunitas ini diharapkan menjadi wadah bagi pelaku seni suara untuk belajar, berkembang, dan membangun jejaring.
Turut hadir dalam acara ini Co-Founder VII Binta Nadhila, perwakilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, serta perwakilan Kemenekraf antara lain Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu, dan Direktur Televisi dan Radio Pupung Thariq Fadhillah.