Beranda Frame Hadiri Simposium Bandung Asia Africa City Network, Wamen Ekraf Dorong City Branding...

Hadiri Simposium Bandung Asia Africa City Network, Wamen Ekraf Dorong City Branding dari Tiap Daerah

BERBAGI
Hadiri Simposium Bandung Asia Africa City Network, Wamen Ekraf Dorong City Branding dari Tiap Daerah

Bandung, Haloindonesia.co.id Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menghadiri acara Simposium Bandung City Networking dalam rangkaian acara Asia Africa City Network (AACN), di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Selasa, 20 Mei 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk memperkuat kolaborasi antarkota melalui pertukaran ide, pengalaman, praktik terbaik dalam city branding, city networking, and city resilience.

Wamen Ekraf Irene menekankan pentingnya menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang jadi bisa mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, tiap daerah harus kompak berkolaborasi dalam pengembangan potensi ekraf.

“Mari bersama-sama kita menghargai apa yang kita punya dan kita samakan langkah untuk jalan bareng. Sebab pemerintah pusat dan daerah itu harus selalu koordinasi untuk pengembangan ekonomi kreatif yang dimulai dari daerah. Sudah saatnya ekonomi kreatif menjadi salah satu penggerak baru dari ekonomi nasional atau yang dikenal sebagai the new engine of growth,” ujar Wamen Ekraf Irene saat memberi keynote speech di ITB, Senin, 19 Mei 2025.

Lebih lanjut, Wamen Ekraf menjelaskan bahwa Kementerian Ekraf sudah membuat sebuah big data yang dikembangkan untuk melihat potensi-potensi dari 17 subsektor ekonomi kreatif melalui Ekraf Hunt. Inisiasi ini dalam bentuk katalog website yang menjangkau pemilik Intellectual Property (IP) agar bisa dikenal go international. Ini juga sebagai gerakan konkret menuju Indonesia Emas 2045.

“Tugas Kementerian Ekonomi Kreatif yaitu mendukung distribusi dan komersialisasi terhadap karya-karya anak bangsa agar bisa dihargai. Dengan Ekraf Hunt, kita harus coba mendorong IP-IP yang ada di dalam negeri supaya bisa go global. Apalagi Indonesia juga punya banyak city branding melalui kearifan lokal dan budaya,” tambahnya.

Selain itu, Wamen Ekraf Irene juga menyoroti city branding dari beberapa kota. Baginya, city branding harus menjadi ciri khas dan keunggulan kota untuk dijual ke luar. Bisa juga setiap kota memiliki IP karakter lokal.

Melalui semangat Kota Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia Afrika, acara ini menjadi ajang strategis untuk menghadapi tantangan global untuk membangun kota yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing. Simposium Bandung Asia Africa City Network 2025 tak hanya sekadar pertemuan, melainkan bentuk komitmen konkret untuk pembangunan kota sekaligus launching cultural tourism and city branding Bandung.

Sementara, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa city branding bukan hanya sekedar semboyan, melainkan juga citra, cerita, dan cita.

“Citra berarti ada identitas yang bisa dikenali dan melekat secara umum. Cerita berarti ada narasi suatu kota yang ditonjolkan. Cita berarti suatu kota harus punya proyeksi ke depan,” ujar Bima Arya.

Ia juga menyampaikan bahwa setiap daerah bisa bergerak lebih leluasa dalam inovasi dan pengembangan kota sesuai PP 59/2022 tentang Perkotaan dan Permendagri 24/2024 tentang Rencana Penyelenggaraan Pengelolaan Perkotaan (RP2P).

“Kemendagri telah membagi kota-kota di Indonesia berdasarkan kapasitas fiskalnya. Berarti, city branding ini harus diperkuat sebagai ruang gerak untuk berkreasi dan kita buat kultur baru dengan mapping identifikasi kota-kota yang punya diferensiasi serta menjadi target dari kunjungan-kunjungan luar negeri sehingga tercipta mobilisasi atau tujuan studi banding,” imbuhnya

Turut mendampingi Wamen Ekraf Irene Umar dalam acara ini, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan, Radi Manggala.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses