
Balikpapan, Haloindonesia.co.id – PT Pelni (Persero), sebuah perusahaan pelayaran milik negara yang berfokus pada layanan transportasi di wilayah timur Indonesia, sering kali mendapat perhatian publik.
Alasan utama masyarakat dengan keterbatasan ekonomi memilih perjalanan menggunakan kapal Pelni adalah karena harganya terjangkau dan prosesnya praktis.
Namun, banyak keluhan dari penumpang terkait kondisi pelayanan kapal yang kurang memuaskan, termasuk makanan yang tidak memenuhi standar, toilet yang kotor, tempat tidur yang disarangi banyak kecoa, serta maraknya aksi pencopetan di kapal.
Pasalnya, tidak jarang penumpang untuk bertahan hidup hingga tujuan, penumpang sering kali terpaksa membeli makanan di kantin kapal dengan harga yang sangat mahal. Belum lagi harga minuman seperti kopi seduh yang sangat fantastis harganya.
Lebih lanjut, kondisi kasur dan ruangan di dalam dek kapal juga menjadi sorotan. Kasur yang digunakan bergantian oleh penumpang, ditambah dengan ruangan yang pengap akibat seringnya AC tidak berfungsi, membuat keadaan tidak nyaman bagi penumpang.
Dilaporkan bahwa banyak penumpang yang tiba di tujuan dalam kondisi tidak sehat, mengalami batuk, atau penurunan kondisi kesehatan akibat muntah.
Hilda (30), warga Bandung Jawa Barat yang menjadi penumpang kapal Pelni, kepada Haloindonesia.co.id, Selasa (5/3/2024) nengungkapkan keluhanya terhadap pelayanan yang di berikan oleh perusahan negara tersebut.
“Ini kan kapal laut milik BUMN, usaha milik Negara, seharusnya kapal Pelni ini memberikan layanan yang baik untuk masyarakatnya. Dilihat tempat tidur yang kotor banyak kecoa, bau yang tidak enak, belum lagi kamar mandi yang sangat jorok dan juga kapal ini tidak aman,” ungkapnya.
Selain itu, banyak kasus pencopetan terjadi di dalam kapal, Eka Saputra (22) menjadi salah satu korban kehilangan handphone saat tertidur, menimbulkan kekhawatiran di kalangan penumpang.
Meskipun telah melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan dan informasi kapal Pelni KM. Bukit Siguntang, ia tidak mendapatkan respon yang memuaskan terkait laporan pencopetannya.
“Tolong kepada bapak Presiden RI, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan Direktur PT. Pelni Pusat agar memperhatikan kondisi kapal yang sangat membuat resah banyak penumpang,” ungkap Eka.
“Kepada crew kapal Pelni agar lebih memperhatikan keaman dan kenyamanan seluruh penumpang. Dilihat dari segi fasilitas yang katanya usaha ini milik Negara, tetapi sangat meresahkan warga Negaranya,” lanjutnya.
Meskipun demikian, Eka berharap agar pihak berwenang memperhatikan masalah ini agar penumpang tidak terus merasa khawatir dan tidak nyaman.
(HES)